Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Space Iklan

Space Iklan
HEADLINE

Limbah Rp5,7 Miliar Asal Kotabaru Tembus Pasar Vietnam

×

Limbah Rp5,7 Miliar Asal Kotabaru Tembus Pasar Vietnam

Sebarkan artikel ini
IMG 20240507 WA0026 e1715088840917
Petugas Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kalimantan Selatan (Karantina Kalsel) melalui Satuan Pelayanan Batulicin dan Kotabaru melakukan pemeriksaan terhadap 2.730 ton palm kernel expeller, atau bungkil sawit di gudang milik eksportir yang terletak di Sungai Durian, Kabupaten Kotabaru, Senin (6/5/2024). (Kalimantanpost.com/Repro Balai Karantina Kalsel)
Space Iklan

BANJARBARU, Kalimantanpost.com- Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kalimantan Selatan (Karantina Kalsel) melalui Satuan Pelayanan Batulicin dan Kotabaru melakukan pemeriksaan terhadap 2.730 ton palm kernel expeller, atau lebih dikenal dengan bungkil sawit di gudang milik eksportir yang terletak di Sungai Durian, Kabupaten Kotabaru, Senin (6/5/2024).

Komoditas senilai 5,7 miliar rupiah ini rencananya akan dikirim ke Negara Vietnam, dan telah menjalani pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan administrasi dan fisik untuk memastikan kesesuaian jenis dan jumlah komoditas.

GBK

“Juga memastikannya bebas dari organisme pengganggu tumbuhan (OPT) yang berupa serangga hidup. Selain pemeriksaan, nantinya komoditas juga diberi perlakuan berupa fumigasi,” kata petugas Karantina, Masdar,” Selasa (7/5/).

Menurut dia, pemeriksaan tersebut untuk untuk menjamin komoditas yang dikirim sudah memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh negara tujuan.

“Setelah persyaratan lengkap dan sesuai, karantina akan menerbitkan Phytosanitary Certificate (PC) sebagai jaminan kesehatan atas komoditas yang dikirim” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Karantina Kalsel Sudirman, menyampaikan jika karantina melakukan akselerasi ekspor melalui tindakan karantina berupa pemeriksaan secara langsung di gudang eksportir yang telah ditetapkan sebagai tempat Lain.

“Penetapan Tempat Lain sendiri tentunya sudah melalui penilaian persyaratan dan peruntukannya dari tim teknis Karantina Kalsel agar memenuhi standar yang telah ditetapkan,” ujarnya.

Perlu di ketahui jika bungkil sawit merupakan limbah hasil dari proses pengolahan minyak sawit, yang biasa digunakan sebagai bahan baku pembuatan pakan hewan ternak.

Berdasarkan data dari sistem otomasi perkarantinaan (IQfast-red) sejak awal tahun 2024 tercatat ada lima kali pengiriman komoditas bungkil sawit yang diberangkatkan dari Kalimantan Selatan ke beberapa negara seperti Vietnam, Tiongkok, Thailand, dan Korea Selatan dengan total volume sebanyak 37.844 ton dan nilai ekonomi mencapai Rp 85,4 miliar.(dev/KPO-3)

Baca Juga :  “Lautan Manusia” Senam di Golkar Kalsel
Iklan
Iklan