Marabahan, KP – Beberapa tahun kedepan perubahan Batola dalam pembangunan ditentukan oleh kaum muda. Sebab ditangan kaum milenial Batola memiliki banyak potensi yang bisa dimanfaatkan secara maksimal dan optimal.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Rektor I Universitas Borneo Lestari Hasan Ismail pada bincang-bincang bersama bakal calon pemimpin Batola dalam work shop Generasi milenial dan gen z yang tergabung dalam Zillenial Batola sukses menggelar kegiatan yang berlangsung di Universitas Muhamadiyah Banjarmasin, kemarin.
“Diharapkan generasi muda dapat membentuk arah kebijakan yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan dan mreupakan langkah penting menuju perubahan positif yang dibutuhkan untuk masa depan lebih baik di Batola,” katanya.
Dikatakannya pula, Batola harus percaya diri meskipun tidak memiliki kekayaan sumberdaya alam seperti daerah lainnya di Kalsel. Namun Batola memiliki banyak potensi yang bisa dimanfaatkan secara maksimal dan optimal.
“Tinggal bagaimana kehadiran pemimpin Batola untuk memaksimalkan potensi tersebut. Kita berbatasan langsung dengan Kalteng. Sungai Barito menjadi jalur pengangkutan batu bara. Di daerah pesisi Batola seperti Alalak dan Tabunganen bisa dijadikan kawasan industri,” ucapnya.
Selain itu, Batola juga sebagai penyangga pangan terbesar di Kalimantan Selatan.Peran pemimpin Batola ke depan sangat diperlukan. Terutama terkait perubahan fungsi lahan, pupuk, modernisasi alat pertanian, permodalan dan asuransi.
“Bagi para petani pupuk sangat penting. Pemimpin Batola harus memastikan pupuk itu mudah didapatkan dan pastinya tepat sasaran,” bebernya.
Tak hanya itu pemasarannya pun menjadi pemikiran untuk menarik konsumen.
“Pemimpin harus bisa memikirkan branding produk. Misalnya bagaimana padi dan jeruk dimasukkan ke dalam kemasan menarik. Lalu ajak semua ritel modern untuk bekerja sama. Sehingga para petani kita terangkat. Dari situ akan taraf hidup masyarakat Batola membaik,” pungkasnya.
Dalam gelaran tersebut juga di hadiri sejumlah Akademisi dan pengamat lainnya seperti H Setia Budhi, Dr Fahrianoor dari Universitas Lambung Mangkurat. (fin/K-6)