Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Banjarmasin

Hikmah Dibalik Qurban

×

Hikmah Dibalik Qurban

Sebarkan artikel ini
1000439267
Wakil Rektor I Universitas NU Kalsel
Iklan

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Saat ini seluruh umat Islam diseluruh dunia memperingati Idhul Adha atau hari raya Qurban. Secara harfiah dalam bahasa arab ‘qurban’ yang artinya ‘pendekatan diri’.

Pada al-udhhiyyah dan adh-dhahiyyah Qurban juga disebut binatang sembelihan, seperti unta, sapi (kerbau), dan kambing yang disembelih pada hari raya Idul Adha dan hari-hari tasyriq sebagai bentuk taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah.

Baca Koran

Untuk pelaksanaannya Qurban dilakukan pada bulan Dzulhijjah yakni tanggal 10, 11, 12, 13. dengan menyembelih hewan ternak tersebut yang sesuai ketentuan yang telah ditentukan menurut syariat Islam.

Namun dibalik pelaksanaan banyak point to point yang bisa dijadikan sandaran dan dasar dalam beberapa aspek kehidupan.

Wakil Rektor Satu Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan (UNUKASE) Dr H Jarkawi mengungkapkan banyak yang bisa diambil dalam nilai ibadah qurban tersebut, misal membentuk pendidikan karakter.

Dicontohkannya, qurban adalah sebagai bentuk pendekatan hamba kepada sang pencipta dan sebagai komitmen kepedulian sosial, antara yang mampu kepada yang tidak mampu. Dengan kata lain berkurban merupakan instrument untuk menangkap nilai luhur pada pendidikan karakter berfungsi untuk menginstumentalisasi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan.

“Dengan melaksanakan ibadah Qurban ada empat pembelajaran dapat diambil hikmahnya misal pertama adalah sebagai pendekatan diri kepada Allah SWT. Kedua memiliki kepedulian yang tinggi, meningkatkan solidaritas sosial dan menghilangkan sifat-sifat buruk manusia. Artinya melatih manusia untuk menghilangkan sifat-sifat buruk seperti tamak, rakus, kikir, sombong, dan sebagainya,” ucapnya.

Pada momentum tersebut juga memberikan pendidikan relevan terlebih kepada anak anak. Dalam pengorbanan yang dilakukan Nabi Ibrahim yang ikhlas menjalankan perintah Allah atas anaknya Nabi Ismail. Bagi kehidupan modern, kurban tetap merupakan simbol kesalehan spiritual dan sosial dan sang anak mematuhi perintah tersebut.

Baca Juga :  Utilitas Bawah Tanah PLN Dan PTAM Jadi Kendala Penyelesaian Proyek Drainase

“Artinya ada proses edukasi atau pendidikan untuk memberikan contoh tauladan dan bagaimana peristiwa sejarah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, gambaran ketaatan seorang anak kepada orangtuanya,” ucap Jarkawi.

Ditambahkannya pula, di moment Idhul Adha bukan hanya tentang menyembelih hewan, tetapi juga tentang mengembangkan rasa keikhlasan, kepedulian, dan solidaritas terhadap sesama.


“Coba lihat, berapa banyak masyarakat yang kurang mampu di tengah masyarakat, ketika mendapatkan pembagian daging begitu senang. Dan begitu pula mereka yang dapat melaksanakan ibadah kurban juga senang,” bebernya.

Namun, sejatinya dalam bekurban adalah media untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Berkurban merupakan suatu bentuk kepatuhan dan ketaatan makhluk kepada sang pencipta. Oleh karena itu, memahami keutamaan berkurban bagi umat muslim adalah satu bentuk upaya meyakinkan dan memantapkan diri untuk menunaikan ibadah sunah ini.

“Qurban memberikan kesadaran kepada kita, bahwa harta yang kita miliki bukanlah mutlak milik kita, melainkan hanya titipan dari Allah SWT yang di dalamnya terdapat hak orang lain,” pungkasnya. (fin/KPO-1)

Iklan
Iklan