Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Space Iklan
Selebritas

Inilah Kisah Kehidupan Ratu Sinetron Termahal Era 2000-an Jihan Fahira Bersama Primus Justio

×

Inilah Kisah Kehidupan Ratu Sinetron Termahal Era 2000-an Jihan Fahira Bersama Primus Justio

Sebarkan artikel ini
IMG 20240615 WA0014
- Jihan Fahira dan Primus Yustio. bersama keluarga. (Kalimantanpost.com/Tangkapan facebook)
Iklan

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Di era tahun 1990-an hingga awal tahun 2000-an Jihan Fahira maupun Primus Yustisio sudah tak asing di pecinta Sinetron Televisi. Di masa itu, keduanya merupakan idola kawula muda dan menghiasi televisi nasional.

Jihan Fahira yang mengawali main sinetron di tahun 1993 dengan judul 1993. Empar tahun kemudian kembali menjadi bintang tamu di serial Sinetron Jin dan Jun dan Bidadari yang Terluka pada tahun 1997.

Iklan

Setahun kemudian Fira Jahira bermain di sinetron Kasih Tiada Batas dan Melati Doaku Harapanku tahun 1998

Di awal tahun 2000-an, nama Jihan Fahira melambung dan menghiasi sinetron televisi yang waktu itu cukup digemari, terutama remaja perempuan dan ibu-ibu.

Selain main film, pemain kelahiran Jakarta, 8 Januari 1978 ini main film televisi diantara Mencintaimu (1997)
Selamanya Kau Milikku (2003) serta menjadi model iklan.

Di era itu, Jihan Fahira pun di sebut Ratu Sinetron Termahal pada tahun 2000-an

Sementara Primus Yustisio
yang berdarah Iran dan Jawa ini mengawali kariernya di dunia sinetron sejak tahun 1993, diikuti dengan mengikuti pemilihan model Coverboy Aneka Yess 1995 dan terpilih sebagai pemenang The Best Catwalk.

Sinetron yang melejitkan namannya adalah sinetron Cinta bersama Desy Ratnasari yang ditayangkan di RCTI. Beberapa sinetron yang pernah dibintanginya antara lain Kehormatan, Panji Manusia Millenium, Papaku Keren-Keren, Si Kembar, Titipan Ilahi, dan Cinta Itu Nggak Buta. Kemampuan aktingnya telah dibuktikan dengan mendapat penghargaan sebagai aktor terfavorit versi Panasonic Award tahun 1999.

Disaat nama Jihan Fahira dan Primus Yustio melambung, tiba-tiba penggemarnya dikejutkan kedua pasangan ini menyataka menikah pada 17 September 2004.

Walau pun menikah, keduanya masih sempat main sinetron. Tak lama setelah menikah, mereka memutuskan untuk fokus pada keluarga hingga mempunya empat anak yakni Lana Devina Yustisio, Tara Azkia Alona, Sami Muhammad Abduh Yustisio dan Aisyil Maryam Yustisio.

Beberapa waktu yang lalu, Jihan hadir di FYP dan berbagi cerita pada Raffi Ahmad serta Irfan Hakim. Dalam kesempatan tersebut, wanita berusia 45 tahun tersebut membongkar beberapa hal, lho.

Cerita pertama, Jihan mengaku bahwa ia dan Primus tak dimulai dari cinlok atau cinta lokasi. Keduanya pertama kali bertemu saat casting sinetron pada 1994.
Saat itu, keduanya masih duduk di bangku SMA. Jihan sendiri masih duduk di bangku kelas 1 sedangkan Primus setahun di atasnya.
Di rumah casting kami ketemu, tapi masih SMA,” katanya, dikutip dari kanal youtube Trans 7.

Hubungan keduanya kemudian semakin intens dan berpacaran. Sama-sama berkarier di dunia akting dan sempat bekerja di sinetron yang sama, Jihan membocorkan sang suamilah yang tiba-tiba mengajaknya menikah.

“Sama-sama syuting, sama-sama sibuk juga, terus ada sinetron bareng juga jadinya ya dia bilang. ‘Kita nikah aja yuk’.”

Hijrah setelah menikah
Jihan sudah berusia 26 tahun sedangkan Primus 27, Bunda. Diakuinya, saat itu keduanya memutuskan menikah karena sudah yakin dan dewasa dari segi usia.

“Karena sudah usia, 26 tahun.”
Setelah menjadi pasangan suami dan istri, keduanya masih sempat aktif berakting. Namun pada satu waktu, keduanya sama-sama memutuskan untuk mundur dan fokus untuk lebih mempelajari agama.

“Karena usia. Ya usianya bertambah, pengin belajar agama lebih banyak.”
Selain ingin mendalami agama, pasangan yang sudah menikah hampir 20 tahun ini juga mengaku semakin yakin hijrah karena dikaruniai anak. Jihan bahkan membocorkan bahwa niat hijrah ini juga dibicarakan sebelum keduanya menikah, Bunda.
“Kami berdua kan titipannya 4 (anak).

“Memang komitmen kami berdua karena kan dari dunia yang sama ya, sinetron, terus mau nikah. Apa visi-misinya, kalau kita punya anak kita harus fokus ke akhirat. Itu dari awal,” sambungnya.

Rumah tangga Primus Yustisio dan Jihan Fahira telah berjalan hampir dua dekade. Di tengah ramainya kabar artis cerai, rumah tangga keduanya adem ayem, Bunda.

Menjalani pernikahan yang harmonis, Jihan Fahira mengaku tak memiliki ‘resep’ spesial untuk mempertahankan rumah tangganya. Katanya, selama ini hanya menjadi kehidupan standar seperti ibu rumah tangga lainnya.

“Saya menjalaninya sama seperti istri dan ibu-ibu lain, standar saja di rumah. Cuma memang kami punya komitmen. Susah dan senang, sekuat-kuatnya bersama. Jadi kalau lagi kesal ya diam, mengalah gitu. Semua orang juga pasti melakukan itu, tidak ada yang spesial di saya,” ucap Jihan.

Bagi Jihan, menghadapi konflik dengan emosi justru dapat memperburuk suasana. Ia dan Primus memilih diam sementara sebelum akhirnya berdiskusi untuk menyelesaikan masalah.

“Diam saja, daripada teriak-teriakan, saya memilih diam. Normal saja, yang namanya pasutri pasti ada ribut kecil. Tapi tidak meledak-ledak. Jalan terbaik adalah diam sebentar. Nanti sudah sejuk, kitanya baru bisa ngobrol,” ucap Jihan.

Sejak menikah dengan Primus, kehidupan Jihan berubah drastis karena meninggalkan dunia hiburan. Jihan sempat vakum pada 2014 untuk fokus mengurus anak.

Kala itu, Jihan sudah dikaruniai empat orang anak yang masih kecil. Karenanya, Primus membiarkan istrinya menjadi ibu rumah tangga. Ia ingin sang istri fokus menjadi ibu untuk keempat anaknya.
“Terakhir syuting itu saya 2014, anak saya masih tiga kecil-kecil. Selesai syuting, saya punya anak bayi lagi,” kata Jihan.

“Jadi sekarang mas Primus lebih senang saya di rumah saja bersama anak-anak. ‘Kalau di sinetron, pengganti kamu ada ratusan. Tapi kalau di rumah, kamu enggak ada gantinya’,” imbuhnya.

Kendati demikian, Jihan tak memungkiri menjadi ibu rumah tangga bukanlah hal yang mudah. Selain itu, ia juga masih harus menjalani peran sebagai istri. Jihan pun berusaha menjalaninya dengan santai.

Menurutnya, semua akan mudah jika mengingat Sang Pencipta.

“Sukanya banyak, dukanya banyak. Urusan anak-anak, urusan sekolah, rumah, kayaknya enggak ada yang terlalu ekstrim di kami karena saya menjalaninya juga karena Allah. Mas juga sadar diri sebagai imam dan suami, tanggung jawabnya itu berat untuk saya dan anak-anak. Jadi lebih fokus ke sana saja daripada meluapkan emosi yang besar-besar,” ucapnya.

Sementara Primus pada tahun 2008 sempat maju dalam pemilihan Bupati Subang periode 2008-2013 sebagai kandidat bupati, berpasangan dengan Agus Nurani melalui jalur d independen. Dalam pemilihan 26 Oktober 2008 ia terkalahkan.

Tidak patah arang, ia mencalonkan diri sebagai anggota DPR pada Pemilihan Umum Legislatif 2009 sebagai calon yang diajukan Partai Amanat Nasional untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat IX mencakup salah satunya Kabupaten Subang dan terpilih. Pada pemilu legislatif 2014, Primus maju sebagai calon legislatif dapil Jawa Barat V dan lolos ke Senayan dan menjadi anggota DPR periode 2014-2019. Begitu juga di pemilu legislatif 2019, Primus mencalonkan diri lagi, masih di dapil Jawa Barat V, ia terpilih menjadi anggota DPR RI 2019-2024. (ful/KPO-3)

Iklan
Space Iklan
Iklan
Iklan
Ucapan