Banjarbaru, KP – Jembatan Sungai Sipai, Kabupaten Banjar, terbilang sempit.
Akibatnya sering menyebabkan kemacetan arus lalu lintas.
Jembatan Sei Sipai dengan panjang 30,6 meter dengan lebar hanya 4,5 meter.
Kondisi itu mengharuskan mobil yang hendak berpapasan harus bergantian.
Mengatasi kondisi tersebut pada tahun ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel, mengalokasikan anggaran pelebaran jembatan.
Dana yang disiapkan sebesar Rp5,8 miliar.
“Sejauh ini pemasangan pemancangan tiang sudah selesai.
Tinggal persiapan bangunan bawah jembatan yang terletak di kedua ujung pilar jembatan,” terang Kasi Jembatan Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kalsel, Noor Hidayat, Rabu (19/6).
Pelebaran jembatan tersebut diharapkan bisa bermanfaat dan dapat mengurai kemacetan yang sering terjadi.
Proyek dilaksanakan oleh CV Tiga Jaya Group dengan nomor 602.1/284/BM.1718.BS/2024, 07 MEI 2024.
Imbas pengerjaan jembatan tersebut dilakukan pengalihan arus lalu lintas, Jalan Taruna Praja, hingga Desember 2024 mendatang.
Noor Hidayat mengatakan penutupan jalan akan dimulai sejak pagi hari. Sistem buka tutup akan diberlakukan saat jam berangkat dan pulang sekolah.
“Buka tutup hanya untuk anak-anak sekolah. Di saat pagi berangkat sekolah dan saat pulang sekolah,” ucap Dayat.
Dayat menyatakan, sistem buka tutup merupakan permintaan dan kesepakatan pihaknya bersama warga di sekitar lokasi pembangunan jembatan.
Dayat mejelaskan, pihaknya juga telah menyiapkan jalan alternatif dari pengalihan arus.
Dari Kantor Pembakal Sungai Sipai, masyarakat dapat melalui Jalan Perjuangan lalu melewati pertigaan Sungai Sipai menuju Jalan Mentaos Raya.
Sebaliknya, jika pengendara menuju Martapura namun melewati Jalan Taruna Praja (jalan yang dialihkan, red), dapat melalui jalan Gotong Royong III, lalu di pertigaan Sungai Sipai terus lurus hingga Jalan Veteran, Kabupaten Banjar.
Dayat berharap, pengerjaan pelebaran jembatan bisa segera rampung.
“Agar nantinya masyarakat dapat menikmati,” tutupnya. (mns/K-2)