Walaupun sulit, dirinya bakal berusaha maksimal untuk mencapai target penurunan angka stunting
BANJARMASIN, KP – Pemerintah Kota Banjarmasin mengakui sulit untuk mencapai target penurunan Stunting hingga 14 persen di tahun 2024.
Hal ini pasca perubahan sistem penilaian dan kenaikan prevalensi stunting sebesar 4 persen, dari 22 persen di tahun 2023 menjadi 26 persen di tahun 2024.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Tabiun Huda salah satu kesulitannya adalah margi0n error di Survei Kesehatan Indonesia (SKI) mencapai 25 persen.
Namun, walaupun sulit, dirinya bakal berusaha maksimal untuk mencapai target penurunan angka stunting.
“Kita tidak membenarkan atau menyalahkan dari SKI, tapi kalau margin error mencapai 25 persen, kita pun berpikir kita sangsi atas data itu” kata Tabiun Huda.
Menurutnya upaya maksimal sudah dilakukan dengan langkah menjaga kesehatan anak perempuan, menjaga calon pengantin, menjaga pasangan usia subur, menjaga ibu hamil, memperbaiki balita kurang gizi dapat menurunkan angka stunting di Kota Banjarmasin.
Anak Stunting di Kota Banjarmasin pada tahun 2023 sebanyak 1200 anak dan dinyatakan lulus stunting sebanyak 600 anak, namun mengalami tambahan sekitar 50 persen dari angka kelahiran baru sehingga bertambah lagi menjadi 1100 anak balita di tahun 2024.
Penurunan dari 1200 anak balita menjadi 1100 anak balita ini disebutnya menjadi salah satu keberhasilan penting dalam penanganan anak stunting.
“Untuk data kita tidak bisa intervensi, mereka independen, tapi kalau margin error sudah 25 persen mikir sendiri lah, kita hanya berusaha melakukan penanganan dari hulu sampai hilir” tutup Tabiun Huda. (mar/K-3)