BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) pada rangkaian kegiatan Hari Bekantan dan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2024 ini, kembali menggelar penganugrahan Bekantan Awards 2024. Seperti tahun- tahun sebelumnya, kegiatan diselenggarakan di Aula Gedung Rektorat Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di Kota Banjarmasin.
Acara Hari Bekantan ini, dihadiri Gubernur Kalsel Dr ( HC ) H Sahbirin Noor, SSos, MH, melalui Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan Agus Dian Nur.
Turut hadir, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel Hanifah Dwi Nirwana ST, MT, yang juga Ketua Harian Badan Pengelola Kawasan Geopark Nasional Meratus, Guru Besar Fakultas Kehutanan ULM Prof Dr Ir Gusti Muhammad Hatta, MS dan mitra SBI lainnya.
“Saya sangat mengapresiasi berbagai upaya yang dilakukan sahabat bekantan, para akademisi,
Termasuk mengupayakan pengembangan lingkungan lahan basah, sebagai habitat primata ini, sehingga dapat bertahan berkembang sebagaimana yang diharapkan, sehingga forum seperti ini, sangat efektif sebagai media penyebaran informasi dan komunikasi yang baik dalam rangka mengajak masyarakat dan pihak pihak lain yang berkomitmen untuk melindungi ekosistem,” ucap gubernur yang dibacakan oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan Agus Dian Nur.
Untuk tahun ini, menurut Yasmin Qamarani ketua panitia pelaksana Hari Bekantan 2024, penghargaan diberikan kepada Aurélien Francis Brulé atau yang dikenal sebagai Chanee Kalaweit adalah founder sekaligus presiden Yayasan Kalaweit yang kini menetap di Indonesia. Ia mengabdikan hidupnya untuk pelestarian owa di Kalimantan dan Sumatera.
“Saya sangat berterimakasih dengan SBI foundation, yang telah mengundang saya untuk menjadi narasumber acara Talkshow, dan sekaligus menerima penghargaan Bekantan Award 2024. Saya berharap dapat terus berkomunikasi dan membangun kepedulian bersama bagi pelestarian satwa liar di Indonesia,” katanya.
Disamping pemberian Bekantan Award, tahun ini juga ada yang istimewa yang dipersembahkan oleh SBI, sekaligus dirangkaikan pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tersebut, yaitu pemberian apresiasi bagi mitra kerjasama SBI yang berkontribusi terhadap program restorasi mangrove, khususnya spesies tumbuhan rambai atau Sonneratia caseolaris.
“Apresiasi dan terimakasih ditujukan kepada para mitra, atas kontribusinya dalam program restorasi mangrove rambai dikawasan Stasiun Riset Bekantan – Pulau Curiak. Sebagai upaya pemulihan ekosistem lahan basah serta mitigasi perubahan iklim akibat pemanasan global,” jelas Amalia Rezeki founder SBI.
Adapun penerima apresiasi mangrove, sebagai berikut PT Toyota Astra Motor, Bank Kalsel, PT Pertamina Patra Niaga Intergrated Banjarmasin, Lacoco En Nature, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Sub Regional Kalimantan dan PT Pamapersada Nusantara.
Apresiasi berupa trophy kristal diserahkan oleh Hanifah Dwi Nirwana, ST., MT. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan.
Rangkaian acara kegiatan Hari Bekantan, selain pemberian apresiasi bagi insan pelestari lingkungan dan alam, juga diselenggarakan acara penandatangan memorandum of understanding ( MoU ) antara SBI dengan Badan Pengelola Geopark Meratus dan Tahura Sultan Adam.
Adapun kegiatan Talkshow dengan narasumber Prof Timothy Roberts Kilgour – University of Newcastle, Australia, Prof Dr Ir Gusti Muhammad Hatta, MS yang merupakan Guru Besar Fakultas Kehutanan, ULM dan Chanee Kalaweit. (ful/KPO-3)