Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
BanjarmasinTRI BANJAR

Tingkatkan Kunjungan Balita Ke Posyandu, Cara Banjarmasin Turunkan Angka Stunting

×

Tingkatkan Kunjungan Balita Ke Posyandu, Cara Banjarmasin Turunkan Angka Stunting

Sebarkan artikel ini
9 HL 9 Stunting
STUNTING - Guna melakukan pemantauan dan pemeriksaan secara rutin kepada anak balita dan ibu hamil dapat membantu menurunkan angka stunting di Kota Banjarmasin, Senin (3/6/2024). (KP/MARDIANTO)

Ariffin Noor mengatakan pemeriksaan secara rutin kepada anak balita dan ibu hamil dapat membantu menurunkan angka stunting Banjarmasin.

BANJARMASIN, KP – Kota Banjarmasin melakukan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di 395 Posyandu yang ada di Kota Banjarmasin.

Kalimantan Post

Salah satu tempat Intervensi Serentak berada di Posyandu Tiram 4 Antasan Raden Kelurahan Teluk Tiram yang ditinjau langsung Wakil Wali Kota Banjarmasin, Ariffin Noor, Senin (3/6/2024).

Ariffin Noor melihat proses di dalam Posyandu seperti penimbangan dan pengukuran balita hingga pemberian makanan tambahan untuk Balita.

Ariffin Noor mengatakan pemantauan dan pemeriksaan secara rutin kepada anak balita dan ibu hamil dapat membantu menurunkan angka stunting di Kota Banjarmasin.

Dirinya berharap kegiatan yang dilakukan serentak dapat dilakukan tiap hari sehingga menjadi lebih terarah.

“Walaupun serentak tidak perlu dimonitor sehingga gerakan ini menjadi lebih terarah dan terukur,” kata Ariffin Noor.

Sementara, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) Kota Banjarmasin, M Helfiannoor mengatakan tujuan intervensi serentak ini untuk meningkatkan kunjungan ibu hamil dan balita ke Posyandu.

Dampaknya adalah menurunkan angka prevalensi stunting yang berada 26,4 persen berdasarkan hasil survei kesehatan indonesia bisa dipadupadankan dengan data real kunjungan di posyandu.

Sementara, untuk target penurunan stunting, Pemerintah Pusat telah melakukan revisi dengan target 14 persen yang seharusnya tercapai di tahun 2024 dirubah menjadi 14 persen di tahun 2029.

“Salah satu strategi yang juga banyak dilakukan di berbagai daerah adalah meningkatkan kunjungan ke Posyandu,” kata Helfiannoor.

Hal ini karena acuan survei kesehatan indonesia menggunakan Data Elektronik Penimbangan Pengukuran Gizi Berbasis Masyarakat (DEPPGBM).

“Diharapkan kunjungan ini mencapai 100 persen, kunjungan yang mencapai 100 persen di semua Posyandu ditambah padupadan data survei dan data real, jadi kita bisa mengklaim prevalensi stunting Kota Banjarmasin berada dibawah hasil survei,” tutup Helfiannoor. (mar/K-3)

Baca Juga :  IKWI Kalsel Peringati Hari Ibu 2025, Perkuat Peran Perempuan dan Kebersamaan Anggota
Iklan
Iklan