Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Space Iklan
OLAHRAGA

Buntut Panjang Rasisme Remain, Pemerintah Argentina Minta Maaf ke Perancis

×

Buntut Panjang Rasisme Remain, Pemerintah Argentina Minta Maaf ke Perancis

Sebarkan artikel ini
1000482532
Reaksi penggemar Argentina setelah penyerang Argentina Lautaro Martinez mencetak gol pertama timnya pada pertandingan sepak bola final turnamen Conmebol 2024 Copa America antara Argentina dan Kolombia di Stadion Hard Rock, di Miami, Florida pada Minggu (14/7/2024). (Kalimantanpost.com/Antara/AFP)

JAKARTA, Kalimantanpost.com – Pemerintah Argentina minta maaf ke Perancis, buntut panjang kasus rasisme pemain yang dilontarkan oleh punggawa tim Tango.

Dalam laporan AFP, Sabtu (20/7/2024) kasus rasisme yang melibatkan pemain tim nasional Argentina kian keruh usai Wakil Presiden Argentina, Victoria Villaruel menyebut negara Eropa itu “kolonialis” dan rakyatnya “munafik” dalam sebuah argumen atas dugaan nyanyian rasis pemain tim Tango dalam perayaan juara Copa America 2024.

Iklan

Presiden Argentina Javier Milei mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya telah mengirim seorang pejabat senior ke kedutaan Prancis untuk menjelaskan bahwa pernyataan marah Victoria Villarruel di media sosial dibuat dalam kapasitas pribadinya.

“Tidak ada negara kolonialis yang akan mengintimidasi kami karena nyanyian stadion atau karena berbicara kebenaran yang tidak ingin mereka akui. Cukup dengan kemarahan pura-pura, orang-orang munafik,” tulis Victoria Villarruel dalam laman media sosial pribadinya sebagai bentuk dukungan terhadap pemain Argentina, Enzo Fernandez.

Saat ini FIFA telah melakukan investigasi chants bernada rasis yang ditunjukkan untuk penyerang tim nasional Perancis, Kylian Mbappe. Enzo Fernandez dan sejumlah rekannya menyebut Mbappe sebagai pemain keturunan yang membela Perancis.

Melalui unggahan di laman Instagramnya, Rabu, Enzo Fernandez meminta maaf kepada semua pihak atas tindakannya yang tidak pantas di video tersebut dan berjanji akan berada melawan diskriminasi.

Saat ini proses hubungan diplomatik antar kedua negara atas insiden tersebut telah terjadi beberapa hari sebelum Milei dijadwalkan melakukan perjalanan ke Paris untuk menghadiri upacara pembukaan Olimpiade.

“Hubungan diplomatik dengan Perancis masih utuh,” kata juru bicara kepresidenan Manuel Adorni.

Efek domino dari kasus ini juga membuat Wakil Menteri Argentina untuk olahraga, Julio Garro, diberhentikan dari jabatannya minggu ini setelah mengatakan kapten Lionel Messi dan Asosiasi Sepak Bola Argentina harus meminta maaf atas nyanyian tersebut. (Ant/KPO-3)

Baca Juga :  Jerman Taklukkan Bosnia, Belanda Ditahan Hungaria di UEFA Nations League

Iklan
Space Iklan
Iklan
Ucapan