Oleh: HAFIZHATURRAHMAH
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan sains dalam era modern, terdapat upaya untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara prinsip-prinsip agama dan kemajuan ilmiah. Terbuka untuk pengembangan teknologi, masyarakat juga berupaya menjaga nilai-nilai agama yang dianggap sebagai landasan moral dan spiritual.
Sains dan teknologi memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang alam semesta dan cara kerjanya. Namun, di sisi lain, agama memberikan landasan moral, etika, dan panduan hidup yang sering kali menjadi pedoman dalam menggunakan pengetahuan tersebut secara bertanggung jawab.
Mengintegrasikan prinsip-prinsip agama ke dalam ilmu pengetahuan dapat menciptakan kerangka kerja yang mempromosikan penggunaan teknologi yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Ini melibatkan pengakuan atas nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, keadilan, dan perdamaian yang ditanamkan oleh agama, sambil mempertimbangkan perkembangan ilmiah yang terus berlangsung.
Dalam mencari keseimbangan antara agama dan sains, terdapat kebutuhan untuk dialog terbuka dan konstruktif antara para ilmuwan dan pemuka agama. Hal ini memungkinkan terbentuknya landasan yang kuat untuk penggunaan teknologi yang etis, sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat secara luas.
Keselarasan antara agama dan sains di era modern tidaklah sederhana. Namun, menciptakan keseimbangan yang seimbang antara kemajuan ilmiah dan nilai-nilai agama menjadi penting untuk memastikan bahwa pengembangan teknologi tidak hanya membawa manfaat material, tetapi juga meningkatkan kualitas kehidupan dan spritualitas manusia. Bahagia dunia dan akhirat.
“Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, Allah akan memberikan pemahaman dalam agama. Sungguh, aku adalah seorang pembagi (pemberi petunjuk), dan Allah adalah yang memberi. Dan tidak ada yang menghalangi ilmu dari sumberku. Barang siapa yang menghafalnya dan mengajarkannya, maka baginya akan mendapat pahala yang besar.” (HR Bukhari dan Muslim)