BANJARMASIN, Kalimantanpost.com –
Penyaluran Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) di Kalimantan Selatan sampai Juni 2024 terealisasi sebesar Rp13,27 miliar kepada 2.989 debitur. Nominal penyaluran tersebut mengalami penurunan sebesar 58,14 persen dibandingkan tahun lalu.
“UMi disalurkan
secara konvensional sebesar Rp1,83 miliar (13,83 persen) dan Syariah Rp11,43 miliar (86,17 persen),” kata Kepala Kanwil DJPb Provinsi Kalsel, Syafriadi melalui siaran persnya, kemarin.
Dijelaskannya, Kota
Banjarmasin merupakan kabupaten/kota dengan penyaluran pembiayaan UMi tertinggi per Juni 2024
dengan nominal sebesar Rp2,35 miliar yang disalurkan kepada 479 debitur.
“PT PNM (Permodalan
Nasional Madani) merupakan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) dengan penyaluran pembiayaan
UMi tertinggi dengan realisasi per Juni 2024 sebesar Rp10,37 miliar kepada 2.437 debitur,” katanya.
Kemudian, lanjut Sjafriadi,
Pegadaian menyalurkan sebesar Rp1,38 miliar kepada 128 debitur.
Sementara itu, untuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai 30 Juni 2024 terealisasi sebesar Rp2,82 triliun kepada 46.263 debitur.
Nominal penyaluran tersebut, jelas dia, mengalami pertumbuhan yang positif dengan persentase growth mencapai 33,24 persen dibandingkan periode tahun lalu.
“Kota/Kabupaten penyalur KUR tertinggi di bulan Juni 2024 adalah Kota Banjarmasin, Kabupaten Tanah Bumbu, dan Kabupaten Banjar,” ucap Sjafriadi.
Ditambahkannya, Kota Banjarmasin merupakan kota dengan penyaluran KUR tertinggi per Juni 2024 dengan nominal sebesar Rp653,76 miliar
yang disalurkan kepada 8.511 debitur.
“Capaian tersebut meningkat 24,65 persen dibandingkan periode tahun lalu,” tandasnya.
BRI merupakan Bank/LKBB penyalur dengan penyaluran KUR tertinggi per Juni 2024 dengan nominal
sebesar Rp1,91 triliun yang disalurkan kepada 38.642 debitur.
Selanjutnya adalah Bank Kalsel sebesar
Rp389,01 miliar dan Bank Mandiri sebesar Rp252,08 miliar. (ful/KPO-3)