PALANGKA RAYA, Kalimantanpost.com –
Kongres Dunia Persaudaraan Kejiwaan Susila Budhi Dharma (Subud) ke-16 di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) dari 19-29 Juli juga diharapkan bisa menjadi ajang memperkenalkan keindahan alam dan budaya yaitu budaya adat Dayak yang sangat kaya dan beragam.
“Kami sangat berbahagia dengan diadakannya Kongres Subud yang dihadiri lebih 1.000 orang anggota akan berkumpul dan berkegiatan selama 11 hari di kota Palangka Raya”, tutur Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo saat membuka resmi Kongres Dunia Subud ke-16 di Palangka Raya, Jumat (19/7/2024).
Dijelaskan dia, di Kalteng cukup banyak lokasi-lokasi wisata yang tentunya sangat alami dengan udara yang segar.
“Kami mengajak seluruh Kongres Dunia Subud untuk mengunjungi tempat-tempat wisata, museum dan sentra souvenir yang terletak di Kota Palangka Raya,” pintanya.
Wagub juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Asosiasi Subud Internasional yang telah memberikan kepercayaan kepada kota Palangka Raya menjadi tuan rumah perhelatan akbar organisasi Subud se dunia.
“Selaku tuan rumah tentunya kami ingin memberikan yang terbaik dan memberikan dukungan agar acara ini bisa terselenggara dan berlangsung dengan lancar, aman, serta semua diberikan Kesehatan,” papar Edy.
Subud atau Perkumpulan Persaudaraan Kejiwaan Susila Budhi Dharma (Subud) merupakan organisasi spiritual internasional dan aliran kepercayaan Nusantara yang didirikan pada tahun 1920-an oleh Muhammad Subuh Sumohadiwidjojo(1901–1987), atau lebih dikenal sebagai bapak Subud yang merupakan singkatan dari Susila Budhi Dharma.
Gerakan ini memiliki cabang di lebih dari 70 negara dengan jumlah pengikut sekitar 10.000 dan bertujuan untuk memfasilitasi kebaktian kepada Tuhan Yang Maha Kuasa melalui Latihan Kejiwaan Subud dan kebutuhan lain dari keanggotaan Subud, dan juga untuk melestarikan praktik Latihan Kejiwaan agar tetap tersedia bagi anggota di manapun.
Kongres merupakan otoritas tertinggi Asosiasi dan Afiliasinya yang dilaksanakan setiap empat tahun sekali. Rencana Kongres Subud Dunia ke 16 ditunda dari tahun 2022 ke 2024 imbas adanya Pandemi Covid-19.
Sesuai keputusan Rapat Dewan Subud Dunia dan karena rencana kongres berdekatan dengan jadwal pemungutan suara Pilpres 2024, Kongres Subud Dunia ke-16 dilaksanakan bulan Juli 2024 di wilayah Kalteng.
Kegiatan yanh digelar di Kota Palangka Raya ini dengan target 1.500 orang dengan rincian 1.000 orang mancanegara dan 500 orang asal Indonesia yang disesuaikan dengan umur, diutamakan yang masih muda sebab lokasi yang jauh setelah dilakukan survei oleh anggota Subud.
Kongres Dunia Subud ke-16 dihadiri Pengurus Asosiasi Subud International WSA Chairman Nahum Harlap, WSA Executive Chair Suyono Sumohadiwidjojo, Ketua PPK Subud Indonesia M Ridwan, Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Sjamsul Hadi, Pj Wali Kota Palangka Raya Hera Nugrahayu, keluarga Besar bapak Muhammad Subud Sumohadiwidjojo serta Anggota Subud dari seluruh dunia. (drt/KPO-3)