PALANGKA RAYA, Kalimantanpost.com – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Wakil Gubernur (Wagub) Edy Pratowo menyatakan, Pemerintah Provinsi mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ini merupakan wujud perhatian dan pemerintah daerah kepada masyarakat khususnya di bidang kesehatan, dalam upaya untuk menurunkan angka katarak.
“Oleh karena itu, saya ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak, khususnya Dinas Kesehatan bersama RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya, yang telah menginisiasi program operasi katarak gratis ini dapat terlaksana dan memberikan maanfaat bagi masyarakat,” kata Wakil Gubernur Kalteng saat menghadiri kegiatan Operasi Katarak Gratis diselenggarakan Dinas Kesehatan bersama RSUD dr. Doris Sylvanus di Lobby Gedung Admin RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya, Selasa (23/7/2024).
Dikatakannya, pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, agar derajat kesehatan masyarakat yang tinggi dapat terwujud.
“Dengan memberikan perhatian khusus kepada penduduk rentan seperti lanjut usia (lansia), ibu, bayi, anak, dan keluarga miskin” kata Wagub.
Menurut Wagub, katarak merupakan penyebab kebutaan yang mencakup kurang lebih separuh dari seluruh kebutaan di dunia terutama di negara berkembang, khususnya di Indonesia, dan kondisi ini umumnya terjadi pada lansia, yang bisa terjadi pada salah satu atau kedua mata sekaligus, sampai sejauh ini, belum ada pengobatan alami yang terbukti efektif untuk mengatasi katarak.
“Satu-satunya cara untuk mengatasi katarak adalah dengan melakukan tindakan operasi,” ungkapnya.
“Namun perlu dipahami, pada dasarnya operasi katarak adalah prosedur umum yang tidak perlu dikhawatirkan, karena terbukti aman dan membawa banyak manfaat daripada risikonya,” imbuhnya.
Edy Pratowo mengharapkan, hendaknya kegiatan tersebut menjadi agenda rutin, guna mewujudkan dan didesain agar sejalan dengan rencana aksi Kalteng semakin BERKAH dan sejahtera khususnya di bidang kesehatan.
Kadis Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul melaporkan, kegiatan tersebut adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, tetapi kemampuan untuk mempercepat operasi karatak terbatas.
“Sehingga Dinas Kesehatan mengambil inisiatif untuk membiayai beberapa kegiatan termasuk operasi katarak, dalam rangka mempercepat dan mengurangi angka kebutaan di Kalteng” sebutnya.
Dijelaskannya, jumlah peserta baksos katarak yang terdaftar sesuai domisili KTP tahun 2024, sebanyak 70 orang, dengan rincian dari Kabupaten Barito Selatan ada lima orang, Barito Utara berjumlah tujuh orang, Katingan sebanyak 25 orang, Lamandau satu.orang, Murung Raya dua orang, Kota Palangka Raya ada 14 orang, Pulang Pisau sebanyak 11 orang, Seruyan 4 (empat) orang, dan dari Karanganyar Jawa Tengah ada satu.orang
“Tetapi dalam perkembangannya bertambah lagi menjadi 73 orang, namun pada saat dilakukan skrining, dari 70 orang yang terdata dan 56 orang yang datang, hanya 44 orang yang layak dilakukan operasi, dengan berbagai pertimbangan, salah satunya karena hasil laboratoriumnya terlalu tinggi” jelas Kadis Kesehatan.
Kegiatan ini sepenuhnya didanai oleh Dinas Kesehatan bersama Rumah Sakit dan dikerjakan oleh tenaga ahli yang tersedia di Doris Sylvanus, dengan tujuan untuk meningkatkan layanan kesehatan indra penglihatan bagi masyarakat kurang mampu khususnya penderita katarak, sehingga bisa kembali bekerja dengan baik.
Selain itu mengurangi kebutaan akibat katarak, menurunkan angka kebutaan, dan aksesibilitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu, “harapannya ini akan terus dilanjutkan, dan mudah-mudahan tahun berikutnya dapat dialokasi anggaran tidak hanya untuk katarak, tetapi juga untuk bibir sumbing dan beberapa penyakit bawaan lainnya” pungkasnya.
Hadir mengikuti rapat tersebut, Plt Direktur RSUD dr Doris Sylvanus Ady Fraditha, Dokter spesialis mata Yudika Toemon, Karo Administrasi Pembangunan Ahmad Husain, sejumlah Kepala OPD terkait lingkup Provinsi Kalteng atau mewakili dan lain-lain. (drt/KPO-3)