Oleh : Muhammad Hidayat *)
DARMA bakti TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-121 telah mewujudkan percepatan pembangunan Desa Gumbil, Kecamatan Telaga Langsat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel).
Desa Gumbil menjadi tapal batas, antar Kabupaten HSS dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dengan lingkungan perkampungan bawah perbukitan.
Kemegahan sawah, kebun, hutan, dan pemandangan perbukitan.mendampingi kehidupan bagi 1.668 orang penduduk desa itu.
Program TMMD ke-121 Komando Distrik Militer (Kodim) 1003 HSS hadir di desa itu sejak 24 Juli 2024 lalu.
Sebanyak 150 anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), dibantu Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan instansi terkait lain, turun bekerja secara gotong-royong melaksanakan bakti pembangunan.
Sasaran pokok TMMD ke-121 Kodim 1003, berupa peningkatan kualitas jalan setapak sepanjang 942 meter, yang tembus ke jalan utama Dusun Muui, Desa Pangambau Hulu, Kabupaten HST.
Jalan itu merupakan alternatif bagi warga kedua desa maupun sekitarnya untuk akses pertanian maupun lainnya, yang cukup memangkas jarak dan waktu.
Satgas TMMD bergotong-royong membersihkan jalan. Turut dibantu masyarakat, yang antusias dalam menantikan kondisi jalan nyaman.
Jalan dicor semen dengan lebar 3,8 meter, dan tebal 17 sentimeter. Roda dua dan tiga, bahkan roda empat untuk satu arah, bisa melewati jalan itu.
Slab culvert atau gorong-gorong, dipasang pada dua titik aliran air yang memotong jalan tersebut.
Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) VI Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo, meresmikan jalan yang diberi nama Jalan Babinsa itu, setelah penutupan program TMMD pada 22 Agustus 2024.
Hadirnya jalan sebagus itu cukup membikin girang warga, terutama petani. Salah satunya diperlihatkan Yuliansyah yang merupakan petani melon warga Desa Gumbil.
“Tentunya senang, jalan baik yang menjadi harapan warga sejak lama, kini sudah terwujud,” ucapnya.
Yuliansyah menjelaskan, buah melon hasil kebunnya sering dijual ke Pasar Haruyan (Kabupaten HST) melewati jalan itu. Jauh lebih efisien jika harus menjual ke Kota Kandangan.
“Sering buah melon hasil panen rusak, akibat jatuh dari kendaraan saat melintas jalan rusak itu,” ungkapnya.
Hal senada dirasakan Warga Desa Pengambau Hulu, Kabupaten HST, Abdurrahman yang punya kebun sayur di wilayah Desa Gumbil.
“Alhamdulillah, saya tidak khawatir jatuh dari kendaraan lagi jika mau menuju kebun, karena jalannya sudah cukup baik,” ucapnya, Selasa (13/8/2024).
Komandan Kodim (Dandim) 1003 dan pihak Pemkab HSS, berkomitmen segera berkoordinasi dengan stakeholder di daerah tetangga, untuk menuntaskan sisa beberapa ratus meter yang belum ditingkatkan. Sebab, sisanya masuk teritorial Kabupaten HST.
Sebanyak tiga titik sarana air bersih dibangun Satgas TMMD HSS, dalam menjalankan program unggulan Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak, yakni TNI Manunggal Air Bersih (TMAB).
Dua titik sumur bor dilengkapi tandon penampungan air, dibangun di tengah pemukiman warga, dan di lokasi majelis taklim yang memiliki sekitar 2000an orang jamaah.
Satu TMAB lagi, berupa jaringan air dari sumber pegunungan.
Air ditampung di dua buah tong berkapasitas 5500 liter, berlokasi sekitar 7 kilometer dari pemukiman. Kemudian, melalui pipa, air dialirkan ke pemukiman.
Hasil itu bahkan mampu menopang kebutuhan air bersih, untuk warga di 4 RT desa tersebut, meskipun kondisi musim kemarau.
Seorang warga Desa Gumbil, Amrullah menjelaskan, sebelumnya banyak masyarakat menggantungkan kebutuhan air bersih dari hujan dan sumur.
“Apabila musim kemarau, terpaksa mengeluarkan biaya untuk membeli air bersih dari perkotaan,” ujar pria 55 tahun itu.
Menurutnya, program TMMD benar-benar memberikan manfaat dalam membantu kesulitan masyarakat.
Langgar Istiqlal di RT 4 Desa Gumbil yang kondisinya cukup memprihatinkan, kini dipugar total untuk kenyamanan beribadah. Lantai, atap, plafon, tempat wudu, WC, hingga halaman, menjadi baru dan lebih cantik semua.
Pengurus Langgar Istiqlal, Ali Mukhtar mengatakan, tempat ibadah tersebut bertahun-tahun belum terlaksana pemugaran.
“Semoga masyarakat bisa lebih giat beribadah, mengisi langgar yang sudah lebih baik ini,” harap pria 48 tahun itu.
Pemugaran juga dilalukan pada 3 buah rumah warga yang tidak layak huni.
Pertama rumah milik Pahrul Zaini, buruh tani berusia 53 tahun yang mengalami musibah kebakaran pada 2022 lalu.
Sejak musibah itu, Pahrul Zaini sekeluarga tinggal di gubuk kebun yang jauh dari pemukiman. Sebab, belum bisa membangun sendiri rumah yang layak huni.
Lalu, rumah Maserani, yang tergolong tidak memenuhi standar layak huni.
Rumah kakek 67 tahun itu, hanya terdapat satu ruangan untuk segala aktifitas termasuk memasak, bahkan tidak mempunyai kamar mandi dan buang air.
Terakhir rumah Siti Jamilah, dengan kondisi lantai hingga dinding berbahan kayu banyak yang lapuk.
“Tentunya senang, rumah saya kembali bagus dan sangat berterimakasih kepada TNI yang membantu pemugarannya. Karena kalau memperbaiki sendiri, dananya selalu tidak tercukupi,” ucap nenek berusia 59 tahun itu.
Kini, ketiga rumah tersebut sudah layak huni, lebih cantik, bahkan dilengkapi sarana kamar mandi dan WC sendiri.
Satgas TMMD juga membangun satu buah Pos Kamling di Desa Gumbil, sebagai upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam menjaga keamanan.
Masyarakat lokasi TMMD juga diberikan penyuluhan di bidang pertanian, kesehatan, lingkungan, hingga hukum.
Penyuluhan dilakukan dalam rangka memberikan wawasan masyarakat, untuk meningkatkan kesejahteraan.
Tak ketinggalan berbagai kegiatan sosial, seperti pelayanan KB, donor darah, pasar murah, hingga pembagian bantuan ratusan paket bahan kebutuhan pokok bagi masyarakat kurang mampu.
*Kemanunggalan TNI dan Masyarakat*
(Foto: Anggota Satgas TMMD Kodim HSS memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Desa Gumbil)
Se bulan program TMMD, anggota Satgas berbaur, bahkan menginap di rumah-rumah warga setempat.
Salah satu contoh, Anggota Satgas TMMD di bidang medis Serma Budi, memberikan pelayanan konsultasi, pemeriksaan kesehatan, hingga pengobatan gratis bagi masyarakat Desa Gumbil. Ia mendatangi dan menawarkan pelayanan itu ke kediaman warga langsung.
Asisten Personil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Asper Kasad) Mayjend TNI Arief Gajah Mada, selaku Tim Wasev TMMD ke-121, bahkan memuji proses pelaksanaan TMMD di Desa Gumbil.
“Saya lihat pelaksanaannya kompak gotong-royong antara TNI dan masyarakat, terlihat sekali kemanunggalannya,” ujarnya Senin (12/8/2024) lalu, setelah meninjau langsung ke lapangan.
Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo mengatakan, TMMD dilaksanakan untuk membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan akselerasi pembangunan.
“TMMD bertujuan membantu membuka daerah terisolir, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kehidupan berbangsa maupun bernegara, dalam rangka kepentingan pertahanan,” ujar Pangdam VI.
Dandim 1003 HSS Letkol Inf Bayu Oktavianto Sudibyo menjelaskan, Desa Gumbil dipilih menjadi lokasi pelaksanaan TMMD ke-121, atas aspirasi masyarakat. Terlebih, desa tersebut termasuk kategori 3T, atau tertinggal terdepan dan terluar.
“Desa Gumbil merupakan salah satu penghasil pertanian, sehingga dengan percepatan pembangunan, bisa meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujar Dandim.
Penjabat (Pj) Bupati HSS Endri mengucapkan terima kasih, atas suksesnya pelaksanaan TMMD ke-121 di Desa Gumbil.
“Manfaat dari hasil TMMD ini sangat luar biasa, dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujar Pj Bupati.
Ditambahkan Endri, hal itu cukup membantu pemerintah dalam memacu pembangunan daerah.
Sesuai dengan tema program edisi ke-121 itu, yakni “Darma Bakti TMMD mewujudkan percepatan pembangunan”. (tor/KPO-3)
* Muhammad Hidayat, Wartawan Kalimantan Post Perwakilan HSS
Foto:
Air Bersih Aliri 4 RT Meski Kemarau – Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo meresmikan hasil pelaksanaan TMMD ke-121 Kodim 1003 HSS. (Kalimantanpost.com/Muhammad Hidayat)