PALANGKA RAYA, Kalimantanpost.com – Bersama sejumlah wartawan baik cetak, elektronik dan online, yang tergabung dalam organisasi PWI, IJTI, AMSI dan jurnalis lainya, Gubernur Sugianto Sabran cek tower Bundaran Besar Palangka Raya, Selasa (13/8/2024).
Pasalnya sebelum diresmikan jelang HUT RI ke 79, Gubernur perlu melakukan pemantauan akhir, dengan naik tangga ke puncak tower yang menjadi land mark Kota Palangka Raya itu.
Gubernur rela naik tangga sambil melirik ke sisi kiri, kanan, muka dan belakang kawasan tower berbentuk perisai Dayak “Talawang”, mana yang lahan perlu di tata untuk ruang terbuka hijau (RTH), guna mendukung kawasan bunbes sebagai kawasan hijau dan bersih.
Sementara sejumlah wartawan yang ikut, diminta naik lif, yang mampu mengangkut maksimum 5 orang sekali naik-turun ke ruang puncak tower, yang mampu menampung paling banyak 20 orang.
Dari atas seperti yang dilihat kota Palangka Raya sudah memberikan pemandangan yang indah karena dipenuhi pepohonan hijau, dengan jalan berlajur 2 tidak terlalu padat kenderaanya.
Di puncak tower kepada awak media, Gubernur Sugianto mengaku dalam kurun waktu kepemimpinan 5 (lima) tahun tidak gampang untuk menyelesaikan program-program pembangunan.
Dan seorang Kepala Daerah baik Gubernur maupun Wali Kota harus memperhatikan pentingnya SDM, melalui pengembangan pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan pembangunan ekonomi.
“Namun kalau 8 (delapan) tahun semua progam itu pasti akan selesai”, kata Gubernur Kalteng.
Dikemukakan, saat ini APBD Kalimantan Tengah hampir menyentuh angka Rp 10 triliun, dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga meningkat ditambah lagi dengan PAD batubara sehingga berada di angka Rp 4 – 5 triliun, maka untuk itu diperlukan kepala daerah, yang betul-betul mampu melaksanakan program-program pembangunan tersebut.
Melihat sumber daya alam yang ada di Kalimantan Tengah, ia mengharapkan Gubernur dan Wali Kota berikutnya, bisa mengupayakan agar lahan tidur yang ada di Kota Palangka Raya bisa menjadi lahan produktif.
“Dalam jangka pendek lahan ini bisa kita tanami cabe, pare, bawang merah, dan untuk jangka panjang hilirisasi seperti pengolahan jagung bisa kita lakukan di Palangka Raya”, ujarnya.
“Hal ini membutuhkan Gubernur dan Wali Kota yang betul-betul sanggup bersama-sama untuk melaksanakan hal itu”, tandasnya.
Hadir mendampingi peninjauan tersebut Kepala Dinas PUPR, Kadis Kominfosantik, dan Perangkat Daerah terkait, Ketua PWI, Ketua IJTI, Ketua AMSI dan sejumlah awak media (drt/KPO-1)
