Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Dakwah Lewat Storytelling: Menangkap Perhatian dengan Tulisan dalam Era Digital

×

Dakwah Lewat Storytelling: Menangkap Perhatian dengan Tulisan dalam Era Digital

Sebarkan artikel ini

Oleh : Saad Pamungkas
Penulis dan Unit Publikasi SRB ( Syafiq Riza Basalamah Official )
 
Dalam era digital saat ini, dakwah Islam menghadapi tantangan sekaligus peluang yang belum pernah ada sebelumnya. Salah satu metode yang kian mendapat perhatian adalah dakwah melalui storytelling atau penulisan naratif. Di tengah maraknya berita viral dan kasus-kasus sensasional, menulis dengan pendekatan yang relevan dan kontekstual dapat menjadi jembatan yang efektif untuk menyampaikan pesan-pesan agama.


Beberapa waktu lalu, viral berita mengenai seorang selebgram pria yang terlibat dalam kasus KDRT terhadap istrinya. Kasus ini menimbulkan perhatian publik dan menjadi topik hangat di media sosial. Di tengah hiruk-pikuk ini, Ustadz Syafiq Basalamah mengambil momen tersebut dengan mengangkat tema KDRT dalam konten dakwahnya di media sosial beliau. Melalui akun resminya, @syafiqrizabasalamah_official, beliau menyampaikan pesan dengan mengaitkan isu ini dengan ajaran Islam mengenai perlakuan terhadap istri, sebagaimana pada konten poster carousel berjudul “KDRT: Bukan Tindakan Lelaki Sejati”. Pendekatan ini tidak hanya relevan, tetapi juga efektif dalam menarik perhatian dan memicu refleksi di kalangan netizen.Apalagi dikemas dengan desain poster yang menarik.

Baca Koran


Menulis adalah bentuk dakwah yang mengandalkan kekuatan huruf dan kata. Untuk generasi saat ini, seperti Gen Z dan Gen Alpha, storytelling menjadi metode yang sangat efektif karena dapat disesuaikan dengan gaya hidup mereka yang seringkali terhubung dengan media sosial. Melalui narasi yang menggugah, penulis dapat menjelaskan nilai-nilai Islam dengan cara yang lebih relatable dan mudah dipahami. Ini sangat penting dalam menyampaikan ajaran-ajaran agama, terutama dalam kasus-kasus sosial yang sedang viral.
Salah satu tantangan utama dalam storytelling dakwah adalah mengemas pesan agama yang kadang bersifat kaku dan teologis menjadi bentuk yang lebih lentur dan menarik.

Baca Juga :  Gubernur Kalsel Teriak dengan Lantang "Merdeka"!

Misalnya, ajaran Al-Qur’an dan Hadis tentang perlakuan terhadap istri yang tidak memukulnya harus disampaikan dengan cara yang bisa diterima oleh berbagai kalangan. Penggunaan contoh nyata, kisah inspiratif, dan ilustrasi yang relevan bisa membantu membuat pesan tersebut lebih hidup dan mudah dipahami.


Sebagai contoh, Rasulullah ﷺ adalah teladan utama dalam hal ini. Beliau dikenal dengan perlakuan yang sangat baik terhadap istri-istrinya, dan tidak pernah memukul mereka. Masih pada poster carousel yang sama, pada slide ke-3 disebutkan dalam hadis, Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Aku tidaklah pernah sama sekali melihat Rasulullah ﷺmemukul pembantu, begitu pula memukul istrinya. Beliau tidaklah pernah memukul sesuatu dengan tangannya kecuali dalam jihad (berperang) di jalan Allah.” (HR. Ahmad: 229).
 
Narasi ini bisa diintegrasikan dengan studi kasus terkiniuntuk menunjukkan bahwa ajaran Islam tetap relevan dan aplikatif.


Media sosial, seperti Instagram dan Facebook, merupakan platform yang sangat efektif untuk menyebarkan dakwah lewat tulisan. Penulisan dalam bentuk poster, infografis, atau bahkan cerita pendek yang di-share di media sosial dapat menjangkau audiens yang lebih luas. Visualisasi pesan dakwah dengan elemen storytelling dapat membuat ajaran Islam lebih menarik dan berkesan.


Namun, penting untuk memastikan bahwa konten yang disajikan tetap berlandaskan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Keberhasilan storytelling dakwah tidak hanya bergantung pada gaya penyampaian, tetapi juga pada akurasi dan kesesuaian dengan dalil yang kuat. Oleh karena itu, penulis dakwah perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip Islam untuk memastikan bahwa pesan yang disampaikan tidak hanya menarik, tetapi juga benar secara syar’i. Namun, penulis yang masih minim pemahaman agama jangan minder untuk menyampaikan pesan-pesan Islam. Anda tetap dapat berdakwah lewat tulisan tetapi untuk publikasi memerlukan rekan yang berilmu untuk proses Quality Control (QC) atau memastikan bahwa tulisan sudah memenuhi standar atau agar terbit tanpa ada cela atau jauh dari dalil.

Baca Juga :  Besok 500.000 Ojol Demo, Aplikator Bantah Ada Potongan di Atas 20 Persen


Dakwah lewat storytelling menawarkan cara baru dan segar untuk menyampaikan pesan-pesan agama di era digital ini. Dengan mengaitkan tema-tema yang sedang hangat dengan ajaran Islam dan menyampaikannya melalui tulisan yang inspiratif, kita dapat menjangkau dan mempengaruhi audiens yang lebih luas. Seperti yang telah dibuktikan oleh Ustadz Syafiq Basalamah, mengangkat isu-isu aktual dalam konteks dakwah dapat memperkuat pesan dan memberikan solusi yang bermanfaat bagi masyarakat. Dengan pendekatan yang tepat, storytelling dakwah tidak hanya menyebarkan ilmu, tetapi juga membangun pemahaman dan kesadaran yang lebih baik tentang ajaran Islam.

Iklan
Iklan