Oleh : CAKRAWALA BINTANG
Bulan di dalam Islam pasti bermakna, setiap bulan itu merupakan penyempurna bagi bulan lainnya. Dengan maksud bahwa ada pembanding-pembanding di dalam karakter setiap bulan itu. Bahkan di dalm surat Ar-Rahman ayat 5 disebutkan bahwa matahari dan bulan beredar menurut perhitungan, serta mengakibatkan bibit bibit dan tumbuh-tumbuhan juga tunduk pada Allah SWT. Adapun setelah bulan Muharram adalah bulan Shafar, dimana dikenal karakter bulan panas, karena riwayat hadist yang menyatakan jika pada bulan itu diturunkan bala oleh iblis, yang merupakan giliran makhluq itu untuk menundukkan manusia agar menyimpang atu tidak beriman kepada Alah SWT. Hal itu memang sutradara alam semesta adalah Allah SWT,di mana iblis juga mempunyai peranan di dalam cerita kehidupan di dalam dunia ini. Oleh karena itu jika mengetahui karakter setiap bulan, maka dapat mengerti apa dan bagaimana semestinya yang kita dapat lakukan.
Artinya pada bulan itu kita dapat meningkatkan kewaspadaan.Pada setiap celah musibah yang bisa terjadi setiap saat. Maka jika melihat kepada buku risalah doa, disana ada disebutkan. “Ya Allah Tuhan kami, hindarkanlah kami dari malapetaka, bala dan bencana, kekejian dan kemungkaran, yang tampak dan tersembunyi dalam negara kami khususnya, dan dalam negara kaum muslimin umumnya. Serta sesungguhnya Engkau ya Allah Maha berkuasa atas segala sesuatu”. Apalagi jika Agustus dikenal dalam bulan panas dalam bulan matahari, sedangkan shafar juga bulan panas dalam Islam. Maka mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa serta juga doa selalu dikumandangkan setiap saat, sebagaimana tuntunannya.
Sebagai makhluk yang berakal dan dijadikan kejadian yang sempurna. Manusia dapat memahami bahwa Keadilan Allah SWT, pada setiap makhluqnya berjalan secara seimbang, hanya dengan izin Allah SWT setiap musibah itu bisa terjadi. Namun program iblis yang juga berjalan pada setiap tahunnya, pada kesempatan bulan ini. Maka bagi mereka yang lalai dalam tasbih, tahmid, tahlil dan takbir serta hauqallah, maka ada kalimat setan yang mendahuluinya, maka musibah bisa terjadi. Setiap ummat dan manusia dipergilirkan dalam kejayaan dan keruntuhannya, dalam mulia dan kemiskinannya. Jika muslim dapat berdoa dan waspada sesuai dengan karakter bulannya, maka mudahan mereka bisa terhindar dari bala dan bencana mengintai setiap saat itu.
Adanya waktu, detik dan menit jam dan hari serta bulan,serta tahun adalah kesempatan yang diberikan oleh Pencipta alam semesta. Jika seseorang menguasai akan dunia kebaikan, sebaliknya juga menguasai atau mengenal yang namanya dunia kejahatan. Keduanya merupakan pembanding, dimana dengan demikian maka seseorang dapat melihat jalan tengahnya. Jika dunia kebaikan untuk dilaksanakan, sedangkan dunia kejahatan untuk dihindari. Itu ibarat positif dan negatif, atau malaikat dengan iblis, pria dan wanita. Keduanya memang mesti dipelajari, karena ada titik tengahnya yang merupakan nilai perpaduan atau sistetis yang merupakan sebuah perjalanan yang merupakan juga bagian dari ilmu pengetahuan.
Kita wajib mengetahui ilmu pengetahuan itu, dimana banyak berkembang di Barat, karena mereka sibuk untuk itu. Namun mereka terlambat di dalam memahami syariah Islam. Jadi pada dasarnya agama dan ilmu pengetahuan itu adalah satu tubuh. Agama itu batinnya sedang ilmu pengetahuan itu adalah fisiknya. Oleh karena itu jika dalam, negara sekuler yang memisahkan agama dan ilmu pengetahuan, atau agama dengan negara, maka akan merugi yang tiada batasnya lagi.