BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Pemain jangkar Barito Putera, Bayu Pradana bukan hanya tak bisa tampil dipertandingan perdana melawan Persija Jakarta, juga hampir dipastikan absen memperkuat tim kebanggaan Urang Banjar di beberapa pertandingan enam bulan ke depan.
Tak bisa mainnya mantan pemain Timnas Indonesia ini, dihukum oleh Komite Disipin (Komdis) PSSI Jawa Tengah yang mengeluarkan 10 Surat Putusan pada, Senin (10/6/2024).
Sanksi yang dikenakan untuk Bayu Pradana adalah larangan bermain di kompetisi resmi PSSI selama enam bulan dan denda Rp 50 juta.
Bayu Pradana mendapat sanksi tersebut karena melakukan penyerangan terhadap wasit di laga tarkam di Piala Bupati Semarang beberapa waktu lalu.
Pelatih Barito Putera Rahmad Darmawan buka suara terkait nasib pemainnya Bayu Pradana tersebut.
“Bayu Pradana memang pemain penting kita. Kemarin dalam uji coba kita mainkan dia, termasuk uji coba penting melawan Persija, Maluku (Malut United), Persebaya, dia main terus, reguler,” kata Rahmad Darmawan.
Pelatih yang akrab disapa RD itu menjelaskan pihak klub menguyapakan banding untuk Bayu Pradana.
“Soal hukuman, kita tunggu saja nanti seperti apa karena kita sudah melayangkan surat permohonan banding dan kita tunggu nanti seperti apa dari keputusan, kita hormati,” ujarnya.
Tanpa kehadiran Bayu yang bermain ngeyel, kelihatan lini belakang Barito Putera cukup mudah di eksploitasi gelandang Persija Jakarta yang ditempati Witan Sulaiman, Riko Simanjuntak dan pemain asal Jepang Ryo, Matsumura hingga kalah 0-3.
Apabila Bayu absen, di musim lalu yang menggantikannya memotong bola adalah Hasyim Kipuw, tapi kompetisi kali ini sudah hengkang.
RD pun mencoba Muhammad Firly yang biasanya menempati gelandang bertahan, tapi kurang maksimal. Pasalnya, Firly biasanya berposisi sebagai center back.
Dipertandingan melawan Madura United pada 16 Agustus mendatang, RD diharapkan telah menemukan pemain pengganti. Di lini tengah masih ada pemain asing dan lokal yang bisa dirotasi sebagai gelandang bertahan. (ful/KPO-3)