PARIS, Kalimantanpost.com – Lagu Indonesia Raya kembali berkumandang untuk kedua kalinya di Olimpiade Paris 2024 setelah Rizki Juniansyah berhasil mempersembahkan medali emas angkat besi putra di kelas 73 kg putra yang berlangsung di South Paris Arena 6, Jumat (9/8/2025) dini hari WIB.
Rizki Juniansyah meraih emas setelah berhasil mencatat total angkatan 354 kg. Rizki diangkatan snatch mampu mengangkat barbel 155 kg dan clean & jerk seberat 199 kg.
Medali perak direbut Weeraphon Wichuma dari Thailand Sementara wakil Thailand Weeraphon Wichuma dengan total angkatan 346 kg dan perunggu oleh lifter Bulgaria Bozhidar Dimitrov Andreev dengan total angkatan 344 kg.
“Alhamdulillah, saya tak menyangka bisa mempersembahkan medali di angkat besi bagi Indonesia. Ini suatu prestasi luar biasa saya di Olimpiade,” ujar Rizki saat diwawancara langsung reporter SCTV usai pertandingan, Jumat dinihari.
Dijelaskan pemuda kelahiran Serang, Banten 17 Juni 2023 ini, sewaktu diangkatan snatch pertama dirinya sedikit nervous dan kehilangan fokus.
“Tapi saya berusaha semangat lagi di clean & jerk dan mampu mengangkat 199 kg dan tak menyangka bisa kena serta tampil total di olimpiade,” ucapnya.
“Saya membuat sejarah baru buat angkat besi Indonesia dan mempersembahkan medali emas ini buat angkat besi Indonesia serta ke depannya pelatnas lebih lagi,” tandasnya.
Rizki pun bercerita dengan keberhasilan meraih medali emas di Olimpiade Paris, dirinya tak berpuas diri. “Saya berusaha berlatih lebih giat lagi dan akan berusaha mempertahankan medali emas di Olimpiade 2028 mendatang,” janjinya.
Rizky pun bercerita, sebelum bertanding dirinya selalu diingatkan oleh ibu harus berdoa dengan Allah SWT.
Bagi Indonesia, ini merupakan medali emas kedua di Olimpiade Paris 2024. Sebelumnya, Veddriq Leonardo mempersembahkan emas di nomor speed putra yang berlangsung di Le Bourget Climbing Venue yang akan digelar Kamis (8/8/2024) malam WIB.
Lalu, satu medali perunggu sebelumnya dipersembahkan pebulutangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung.
Torehan 2 medali emas dan 1 perunggu mendongkrak posisi Indonesia keperingkat 28. Negara Asia Tenggara lainnya Filipina di urutan ke-25 dengan 2 emas dan 2 perunggu. Thailand di bawah Indonesia dengan posisi ke-32 dengan 1 emas, 3 perak, dan 2 perunggu
Pertarungan perebutan medali emas angkat besi kelas 73 putra yang berlangsung Olimpiade Paris 2024 di South Paris Arena 6, Jumat (9/8) dini hari WIB awalnya cukup menegangkan, terutama buat tim Indonesia.
Di angkatan pertama snatch, Rizki Juniansyah gagal mengangkat beban seberat 155 kg. Barulah di angkatan kedua snacth, Rizki Juniansyah sukses mengangkat barbel 155 kg.
Diangkatan ketiga snatch, Rizki kembali gagal mengangkat beban seberat 162 kg.
Sementara pesaing terkuat Rizki yakni Shi Zhiyong dari China sukses melakukan angkatan pertama snatch dengan beban seberat 161 kg.
Pada percobaan kedua snatch-nya, Shi Zhiyong berhasil memperbaiki angkatannya menjadi 165 kg.
Kemudian pada percobaan angkatan ketiga snacth, Shi Zhiyong gagal mengangkat beban 168 kg.
Berarti Rizki tertinggal 10 kg diangkatan snatch dan untuk mengejarnya harus bisa mengangkat lebih 10 kg di clean & jerk.
Dewi fortuna cukup berpihak buat Rizki saat bertarung di cleans & jerk angkatan pertama Shi Zhiyong gagal di angkatan pertama seberat 191 kg. Begitu juga upayanya dangkatan kedua dan ketiga juga gagal dipastikan tersingkir dalam perebutan medali emas.
Sementara Rizki Juniansyah berhasil melakukan angkatan pertamanya di cleans & jerk dengan barbel 191 kg.
Diangkatan kedua, Rizky menambah 8 kg menjadi 199 kg dan berhasil dilakukannya. Sebenarnya Rizky masih ada satu angkatan lagi tapi tidak dilakukannya, karena sudah cukup meraih medali emas.
Total angkatannya menjadi total 354 kg tak bisa dikejar lagi oleh dua pesaingnya Weeraphon Wichuma dari Thailand dan Bozhidar Dimitrov.
Tak hanya medali emas, Rizki juga memecahkan rekor Olimpiade 2024 diangkatan
cleans & jerk Rizki seberat 199kg.
Sementara itu, lifter Thailand Weeraphon Wichuma yang pada angkatan pertama clean & jerk mampu mengangkat barbel 190 kg dan angkatan kedua dengan berat 194kg berhasil. Begitu juga di angkatan ketiganya diangkatan 198 kg juga berhasil.
Weeraphon Wichuma pun meraih medali perak dengan total angkatan 346 kg.
Sedangkan posisi ketiga ditempati wakil Bulgaria Bozhidar Dimitrov Andreev dengan total angkatan 344 kg. (ful/KPO-3)