Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Ekonomi

Pamor Borneo 2024, Perkuat Perekonomian Daerah Melalui Perdagangan, Pariwisata dan Investasi

×

Pamor Borneo 2024, Perkuat Perekonomian Daerah Melalui Perdagangan, Pariwisata dan Investasi

Sebarkan artikel ini
1000512407 e1723118155193
PAMOR BORNEO - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalsel, Fadjar Majardi saat memapaparkan kegiatan Pamor Borneo 2024 dalam Bincang Bareng Media di Banjarmasin. (Kalimantanpost.com/Opiq)
Iklan

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Dalam rangka Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) ke-74 dan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-79, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kalsel akan menggelar kegiatan Pamor Borneo 2024.

Acara ini dijadwalkan berlangsung pada 10-14 Agustus 2024 di Duta Mall Banjarmasin. Mengusung tema “Innovative Pathways Driving South Borneo Economic Development with Trade, Tourism, and investment”, Pamor Borneo 2024 bertujuan untuk memperkuat perekonomian daerah melalui tiga pilar utama: perdagangan, pariwisata, dan investasi.

Baca Koran

“Acara Pamor Borneo dilaksanakan mulai 10 Agustus sampai 14 Agustus, dan rangkaian acaranya berakhir pada 18 Agustus 2024,” ungkap Kepala KPwBI Kalsel, Fadjar Majardi, saat Bincang Bareng Media di RM Soraya, Kamis (8/8/2024).

Pamor Borneo ini, lanjut Fadjar, merupakan kegiatan festival, yang di dalamnya mencakup tiga pilar, mulai dari perdagangan, pariwisata dan investasi.

“Dari sisi pilar perdagangan, di situ ada UMKM binaan yang sudah lama dibina oleh Bank Indonesia. Dan sudah dikurasi produknya sebagai UMKM yang digital, go ekspor dan yang lainnya. Harapannya, UMKM ini ke depan bisa go internasional juga nantinya,” ujarnya.

Kemudian, dari sisi pilar pariwisata, Pamor Borneo 2024 juga akan mempromosikan destinasi wisata unggulan, terutama Geopark Meratus, yang saat ini merupakan kandidat UNESCO Global Geopark. Pengunjung akan mendapatkan kesempatan untuk mengetahui lebih lanjut tentang kekayaan geologi, keanekaragaman hayati, dan keragaman budaya di kawasan tersebut.

Sedangkan pada investasi, kata Fadjar, ada kegiatan South Borneo Investment Forum yang akan membawa proyek investasi di Kalimantan Selatan. Namun, investasi yang sifatnya non ekstrasi atau di luar sumber daya langsung, terlepas dari batu bara atau kelapa sawit.

“Ini merupakan proyek investasi yang perlu dukungan untuk mendapatkan investor. Itu juga sudah dikurasi. Jadi proyek investasinya sudah tergolong IPRO (Investment Project Ready to Offer). Di situ nilai investasinya mencapai Rp 5,4 trilyun, dan akan dihadiri 11 negara. Mudah-mudahan mereka nanti bisa tertarik untuk berinvestasi,” beber Fadjar.

Baca Juga :  Momen Nataru, Penumpang Bandara Syamsudin Noor Diprediksi Meningkat jadi 182.859 Orang

Fadjar juga menjelaskan, dalam acara Pamor Borneo tersebut nantinya akan diawali dengan pemaparan mengenai ekonomi serta bagaimana berinvestasi di Kalimantan Selatan dan Indonesia.

Lebih jauh diungkapkannya, dalam rangka menyambut peringatan HUT RI ke-79, juga dilaksanakan Pekan QRIS Nasional dan Festival Rupiah Bedaulat Indonesia (FERBI) untuk meningkatkan literasi masyarakat terhadap Rupiah sebagai bagian penting dari sejarah bangsa dalam memperkuat kebersamaan, persatuan, dan nasionalisme.

“Kami juga mendorong untuk pendekatan penggunaan QRIS di Kalimantan Selatan, baik dari sisi transaksi maupun sisi jumlah penggunanya. Serta gerakan Cinta, Bangga dan Paham Rupiah, agar Rupiah bisa berdaulat di NKRI,” imbuh Fadjar. (Opq/KPO-1)

Iklan
Iklan