Banjarbaru, KP – Pemerintah Kota Banjarbaru akan menaikkan insentif bagi kader pos pelayanan terpadu (Posyandu). Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin. menjelaskan jika insentif yang semula sebesar Rp75.000 per bulan akan dinaikkan menjadi Rp100.000 per bulan.
“Di anggaran perubahan akan kami naikkan,” kata Aditya.
Ia mengakui bahwa jumlah tersebut masih tergolong kecil dan belum sebanding dengan kontribusi besar yang diberikan oleh kader posyandu bagi sektor kesehatan di Banjarbaru.
Aditya berharap, kenaikan insentif ini dapat menjadi penyemangat bagi kader posyandu dalam melayani masyarakat. “Dengan ada kenaikan ini, semoga jadi penyemangat kader posyandu dalam melayani masyarakat. Ini reward dalam menangani stunting,” ujarnya.
Berdasarkan hasil survei status gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Banjarbaru berada di angka 12,4 persen, yang merupakan angka terendah di Kalimantan Selatan.
Selain menaikkan insentif, Aditya juga mencatat beberapa permintaan dari kader posyandu, seperti perbaikan fasilitas posyandu dan pemberian makanan tambahan. Ia menekankan pentingnya memperhatikan kebutuhan kader posyandu untuk meningkatkan layanan kesehatan di masyarakat.
“Termasuk dana insentif fiskal yang diberikan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kami gunakan untuk pengadaan makanan tambahan bagi bayi, balita, dan orang lanjut usia,” tutup Aditya. Upaya ini diharapkan dapat lebih memperkuat layanan posyandu dalam menangani isu-isu kesehatan di Banjarbaru.
Dengan adanya peningkatan insentif dan perhatian pada kebutuhan kader posyandu, Pemko Banjarbaru berharap dapat terus menurunkan angka stunting dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di bidang kesehatan. (Dev/K-3)