Martapura, KP – Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) melakukan koordinasi pra penyusunan peta ketahanan dan kerentanan pangan Food Security Vulnerability Atlas (FSVA), di Aula Baiman Beppedalitbang, Martapura, Selasa (30/07/2024).
Rapat koordinasi dihadiri anggota tim FSVA yang tersebar di lima SKPD terkait, yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Pertanian, Dinas PUPRP, Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial P3AP2KB, juga dihadiri Bappedalitbang.
Kadis KPP Sipliansyah menyampaikan keberhasilan FSVA dalam upaya pencegahan dan penanggulangan daerah rentan rawan pangan, dalam pelaksanaannya sangat tergantung pada koordinasi antar instansi terkait, dukungan pemerintah dan komitmen tim dalam melakukan aktivitas kegiatan FSVA secara rutin dan berkelanjutan.
“Keberhasilan melakukan advokasi program FSVA kepada pemerintah daerah sangat penting, jadi ada indikator untuk mewaspadai masalah timbulnya kerawanan pangan dan gizi,” ungkapnya.
“Baik dari sektor pertanian, penyedia sarana prasarana pangan, jumlah penduduk tingkat kesejahteraan terendah, desa yang tidak memiliki akses penghubung, jumlah rumah tangga tanpa akses air bersih dan sektor kesehatan,” tambahnya.
Kabid Ketersediaan dan Distribusi Pangan Hamdani menambahkan, Indikator Ketersediaan Pangan meliputi rasio luas lahan pertanian, jumlah sarana prasarana penyedia pangan terhadap jumlah rumah tangga. Indikator Akses Pangan meliputi rasio penduduk dengan tingkat kesejahteraan terendah, dan desa yang tidak memiliki akses penghubung memadai.
“Dari segi Indikator Pemanfaatan Pangan, meliputi rasio jumlah tanpa akses air bersih terhadap jumlah rumah tangga dan rasio jumlah tenaga kesehatan terhadap kepadatan penduduk,” tandasnya. (Wan/K-3)
