RANTAU, Kalimantanpost.com – Dinas Perhubungan Tapin menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) kepada 500 pelaku usaha mandiri skala kecil di sektor transportasi bertempat halaman kantor Dinas Perhubungan Tapin. Rabu (28/8/2024).
Kepala Dinas Perhubungan Tapin, M Noor, menjelaskan bahwa program BLT ini dirancang sebagai respons terhadap inflasi dan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Bantuan ini ditujukan untuk membantu pelaku usaha mandiri seperti pengemudi ojek, becak, bentor, taksi angkutan kota/desa, dan taksi kelotok yang terdampak oleh perubahan ekonomi.
“BLT ini merupakan langkah strategis untuk membantu pelaku usaha di sektor perhubungan menghadapi dampak inflasi, “ ujarnya.
Dana ini bersumber dari anggaran bantuan tak terduga (BTT) Pemerintah Kabupaten Tapin untuk tahun anggaran 2024. Meskipun bantuan ini mungkin tidak mencukupi secara keseluruhan, diharapkan dapat mengurangi beban biaya hidup yang meningkat akibat kenaikan harga BBM.
Bantuan yang disalurkan senilai Rp500.000 per orang ini bertujuan untuk meringankan beban rumah tangga para pelaku usaha mandiri.
Sementara Sekretaris Dishub Tapin menambahkan, penerima bantuan dipilih berdasarkan kriteria yang ditetapkan, dengan validasi dari surat pernyataan kepala desa dan lurah.
“Semua menerima bantuan ini telah memenuhi syarat kelayakan berdasarkan verifikasi dari pemerintah desa dan kelurahan. Bantuan ini diharapkan dapat memberikan dukungan yang berarti di tengah situasi ekonomi yang sulit, “tambah Ramdani.
Penerima bantuan sebanyak 500 orang tersebut terdiri dari terdiri dari 321 pekerja sebagai tukang ojek, 93 orang pekerja tukang bentor, 70 pekerja tukang angkot, dan 16 orang pekerja pengemudi taksi kelotok.
Penyaluran BLT ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk memastikan keberlangsungan operasional para pelaku usaha mandiri dan mendorong stabilitas ekonomi lokal di tengah tantangan inflasi dan kenaikan harga BBM. (abd/K-6)