Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Lifestyle

Ada Lima Gejala Tersembunyi Seseorang Alami Sindrom Metabolik

×

Ada Lima Gejala Tersembunyi Seseorang Alami Sindrom Metabolik

Sebarkan artikel ini
IMG 20240903 WA0002 1

JAKARTA, Kalimantanpost.com – Sindrom metabolik adalah sekelompok kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke dan diabetes tipe 2.

Dua penyakit ini bisa diketahui jika melakukan tes darah rutin, namun penyakit metabolik sebenarnya sudah menunjukkan gejala tersembunyi yang mungkin jarang diperhatikan.

Baca Koran

1. Haus yang berlebihan

Ditulis laman Eating Well, Minggu (1/9), ahli gizi terdaftar Kery Conlon mengatakan rasa haus yang berlebihan dan kebutuhan buang air kecil yang meningkat adalah tanda peringatan dini bahwa gula darah mungkin berada di atas kisaran normal.

“Salah satu kriteria sindrom metabolik adalah gula darah tinggi pada atau di atas 100 mg/dL, yang dapat mengindikasikan resistensi insulin,” kata Kerry.

2. Selalu merasa lelah

Ada banyak alasan seseorang merasa lelah seperti kurang tidur, mengonsumsi makanan yang tidak seimbang, stres, tetapi jika Anda sering merasa lelah, itu bisa jadi merupakan gejala gula darah tinggi.

“Kadar gula darah tinggi menandakan regulasi energi tubuh Anda perlu diperhatikan,” jelas Andrea Hinojosa, MS, RDN , pendiri Honest Health & Wellness.

3. Perubahan pada kulit

Jika ada perubahan besar pada kulit, itu bisa jadi merupakan tanda tersembunyi sindrom metabolik. Kutil kulit adalah pertumbuhan kecil yang tidak berbahaya yang disebut akrokordon. Meskipun kutil kulit dapat berkembang sebagai akibat dari penuaan dan penyebab lain yang tidak diketahui, kutil kulit juga terkait dengan diabetes dan resistensi insulin.

Tanda lain dari sindrom metabolik adalah bercak-bercak kulit yang gelap dan lembut yang disebut akantosis nigrikans. Bercak-bercak ini sering kali berkembang di bagian belakang leher, ketiak, dan selangkangan.

4. Kesemutan dan mati rasa di kaki

Jika kaki terasa nyeri, rasa terbakar, kesemutan, dan mati rasa pada kaki, Anda mungkin mengalami sindrom metabolik.

Baca Juga :  Tiga Tahun EYE SOUL Mendukung Vision & Style Masyarakat Indonesia

“Resistensi insulin, tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan kadar kolesterol abnormal dapat merusak saraf dan pembuluh darah di ekstremitas bawah, yang menyebabkan neuropati perifer dan penyakit pembuluh darah,” kata dokter podiatri Adam Hotchkiss, DPM .

5. Sering sakit kepala

Ada banyak penyebab sakit kepala yakni dehidrasi, stres, penggunaan layar secara berlebihan. Namun, mungkin mengejutkan mengetahui bahwa sakit kepala parah dan migrain dikaitkan dengan hipertensi, menurut penelitian.

Kedua kondisi tersebut mungkin memiliki penyebab dasar yang sama, itulah sebabnya keduanya dapat terjadi bersamaan. Namun, biasanya hipertensi tidak menyebabkan sakit kepala kecuali tekanan darah menjadi sangat tinggi.

Untuk mencegahnya datangi pusat layanan kesehatan dan minta pemeriksaan darah rutin, mengukur tekanan darah dan mengukur lingkar pinggang.

“Melakukan pemeriksaan laboratorium secara teratur memungkinkan Anda memantau kadar Anda sehingga Anda dapat mengambil tindakan sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Rhyan Geiger, RDN , seorang ahli diet yang berkantor di Phoenix.

Mengubah pola hidup yang sehat juga dapat memberikan manfaat untuk mencegah penyakit metabolik seperti diet Mediterania, meningkatkan serat, bergerak secara teratur, dan kelola stres. (Ant/KPO-3)

foto
– Ilustrasi penderita anemia saat merasakan sakit kepala. (Antara/Pixabay.com)

Iklan
Iklan