Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Space Iklan
INTERNASIONAL

Bencana Banjir dan Tanah Longsor Tewaskan 170 Warga

×

Bencana Banjir dan Tanah Longsor Tewaskan 170 Warga

Sebarkan artikel ini
IMG 20240930 WA0007

KATHMANDU, Kalimantanpost.com – Sejumlah pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan fasilitas irigasi Nepal rusak parah akibat banjir dan tanah longsor yang dipicu oleh hujan yang terus mengguyur dalam beberapa hari terakhir, dengan perkiraan kerugian awal mencapai 4,35 miliar rupee Nepal (1 rupee Nepal = Rp113) atau setara 32,6 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.138).

Dalam konferensi pers pada Minggu (29/9/2024), para pejabat di Kementerian Energi, Sumber Daya Air, dan Irigasi Nepal mengatakan bahwa bencana yang dipicu oleh hujan berkepanjangan pada Jumat (27/9) dan Sabtu (28/9) menyebabkan kerugian sebesar 3 miliar rupee Nepal atau setara 22,5 juta dolar AS bagi proyek-proyek PLTA dan transmisi, sementara proyek-proyek pengendalian sungai dan irigasi mengalami kerugian yang diperkirakan mencapai 1,35 miliar rupee Nepal atau sekitar 10,1 juta dolar AS.

Iklan

Menurut para pejabat, banjir merusak 11 PLTA yang beroperasi dengan kapasitas produksi gabungan 625,96 MW dan memaksa penutupan pembangkit listrik lainnya yang beroperasi. Akibatnya, kapasitas produksi listrik sebesar 1.100 MW terhenti, hampir sepertiga dari total kapasitas pembangkit listrik yang beroperasi di negara tersebut. Nepal menghasilkan surplus tenaga air selama musim monsun. Namun, pada musim kemarau, tenaga air yang dihasilkan hanya sekitar sepertiganya.

Sebanyak 15 PLTA yang sedang dalam tahap pembangunan juga mengalami kerusakan.

Akibat rusaknya pembangkit listrik dan jalur transmisi, pasokan listrik di berbagai wilayah di negara itu pun terganggu.

“Mengelola daya yang cukup untuk negara ini pada musim dingin mendatang dapat menjadi tantangan karena butuh waktu untuk memelihara dan memperbaiki pembangkit listrik yang rusak,” kata Kul Man Ghising, direktur pelaksana Nepal Electricity Authority (NEA).

Nepal menghasilkan surplus tenaga air selama musim monsun. Namun, pada musim kemarau, tenaga air yang dihasilkan hanya sekitar sepertiganya

Baca Juga :  Serangan Drone Hizbullah Melukai 67 Warga Israel di Haifa

Sementara itu, jumlah korban tewas akibat banjir dan tanah longsor mencapai 170 orang per Minggu malam, kata Kementerian Dalam Negeri Nepal dalam pernyataannya. Selain itu, 111 orang terluka dan 42 lainnya hilang, imbuh kementerian itu, seraya mengatakan bahwa sekitar 4.000 korban telah berhasil diselamatkan.

Dalam pernyataannya, Kementerian Infrastruktur Fisik dan Transportasi Nepal mengatakan bahwa 47 dari 80 jalan raya nasional di negara tersebut masih terblokir. (Ant/KPO-3)

foto
– Kawasan permukiman yang terendam banjir di Kathmandu, Nepal, pada 28 September 2024. (Kalimantanpost.com/Xinhua)

Iklan
Space Iklan
Iklan
Ucapan