PELAIHARI, Kalimantanpost.com – Penipuan melalui nomor para pejabat kembali terjadi. Kali ini, seorang klien pengacara di Pelaihari menjadi korban penipuan.
Pelakunya masih dari kasus pencatutan nama Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tanah Laut (Tala), Munandar.
Korban mengungkapkan, semula pelaku mengenalkan diri sebagai Kajari Tala. Lalu ia menelepon dan mengundang korban menghadiri acara halal bihalal.
“Dia tanya, mau diantar undangan fisik atau lewat via pesan saja, saya minta dikirim lewat WhatsApp. Lalu ia minta saya nomor para pengusaha di Tala,” tutur korban yang tak mau disebut namanya, Sabtu (21/9/2024).
Tak hanya itu, ia juga sempat menyetor uang sebesar Rp8,7 juta. Alasannya berutang untuk mengirim tiket kepada istrinya pada tanggal 24 September 2024.
“Proses pengiriman uang dilakukan melalui transfer bank. Setelah dikonfirmasi ke pihak Kejari Tala, ternyata itu bukan,” ujarnya.
Pelaku cuma mencari peruntungan lagi. Ia minta uang Rp15 juta, namun tak dipenuhi.
Pasca penipuan itu, nomor si penelpon yang mengaku Kajari Tala itu tidak aktif lagi. Semua chat beserta nomor telepon diblokir.
“Hal ini sudah saya laporkan ke polisi untuk melacak nomor siapakah yang mengaku Kejari Tala itu,” pungkasnya.
Melalui Kepala Seksi Intelijen, Radityo Wisnu Aji, SH, MH mengingat tahun ini adalah tahun politik serta telah mendekati Pemilihan kepala daerah tahun 2024.
“Diharapkan agar masyarakat segera melaporkan dan melakukan konfirmasi jika menerima pesan/telpon melalui media whatsapp yang dikira berindikasi penipuan, guna menghindari isu isu politik yang rentan terjadi, pelaporan dapat diakses melalui hotline whatsapp Kantor Kejaksaan Negeri Tanah Laut dengan nomor : 0821-5474-2624,” pungkasnya. (rzk/KPO-3)
