Banjarbaru, Kalimantanpost.com – Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Banjarbaru, mendapat kunjungan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia melalui Tim Fact Finding Pemuda Pelopor Nasional Tahun 2024, dalam rangka melakukan verifikasi lapangan Pemilihan Pemuda Pelopor Nasional Tahun 2024.
Pemuda Pelopor merupakan pemuda kreatif dan memiliki kemampuan untuk mewujudkan gagasannya menjadi karya nyata. Pemuda Pelopor berperan sebagai penggerak perubahan dan memainkan peran kunci dalam membentuk masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Pemilihan Pemuda Pelopor ini dilaksanakan secara berjenjang dari mulai tingkat Kabupaten/Kota, tingkat provinsi dan tingkat nasional.
Pemerintah memberikan penghargaan kepada pemuda pelopor atas prestasi dan kontribusinya untuk kemajuan masyarakat di berbagai bidang yang diantaranya Pendidikan, Pangan, seni budaya , SDA dan pariwisata serta Inovasi Teknologi.
Salah satu peserta Anandyta Amalia yang merupakan mahasiswi jurusan psikologi ULM yang berasal dari Kota Banjarbaru menjadi juara pertama dalam Pemilihan Pemuda Pelopor Provinsi Kalimantan Selatan dan berhak untuk melaju ke tingkat nasional.
Anandyta mengikuti pemilihan pemuda pelopor ini di bidang Pendidikan dengan inovasi yang dibuat adalah ‘stop bullying’ pada anak tingkat sekolah.
Pengumpulan informasi atau fakta (fact finding) ini dilakukan oleh Analis Kebijakan Ahli Madya Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI, Dra. Sopti Popiyati, M.Pd didampingi Analis Kebijakan Ahli Madya Dispora Provinsi Kalimantan Selatan, Firtian Judiswandarta, S.E., S.T., M.M.
Kepala Disporabudpar Kota Banjarbaru, A Yani Makkie mengapresiasi inovasi peserta termasuk gerakan anti-bullying yang telah dilaksanakan dengan penuh dedikasi dan komitmen ini oleh Anandyta Amalia.
Menurutnya, gerakan ini bukan hanya sekadar upaya untuk mengakhiri perilaku bullying (perundungan), tetapi juga menjadi katalisator dalam menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan penuh empati bagi para generasi muda, terutama di lingkungan sekolah.
“Semoga gerakan ‘KitaKorbanBullying’ ini dapat menjadi contoh semangat dari pergerakan pemuda demi menciptakan dampak yang positif bagi lingkungan kita saat ini,” harapnya. (Dev/K-3)