Rantau, Kalimantanpost.com – Penjabat Bupati Tapin, Muhammad Syarifuddin, hadiri rapat koordinasi nasional percepatan penurunan stunting pada Rabu, (5/9/ 2024) berlangsung di Grand Sahid Jakarta.
Dalam acara ini, Syarifuddin tampil mengenakan pakaian adat Banjar, didampingi Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Hj Ahlul Jannah dan Kepala Bappelitbang H Meidy Haris Prayoga dan Kepala Dinas Kesehatan Tapin Dr Alfian Yusuf dan kabag Prokpim juga memakai pakaian adat Banjar hal tersebut melambangkan kearifan lokal daerah Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan.
Rakor dibuka langsung Oleh Wakil Presiden RI KH Maruf Amin turut dihadiri Kepala Daerah dan Tim Percepatan Penurunan Stunting Se Indonesia.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tapin, Hj Ahlul Jannah, mengungkapkan bahwa upaya penurunan kasus stunting di wilayahnya menunjukkan hasil positif.
“Tiga bulan yang lalu, prevalensi stunting di Kabupaten Tapin tercatat sebesar 13,24 persen namun, data terbaru per September 2024 menunjukkan penurunan menjadi 12,75 persen,” ungkapnya.
Diambil dari 12.365 balita yang diukur, 1.577 di antaranya mengalami stunting, setara dengan 12,75 persen.
Sementara Penjabat Bupati Muhammad Syarifuddin menyampaikan bahwa kehadirannya dalam rakor nasional ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman mendalam mengenai kebijakan penanganan stunting dari pemerintah pusat. Pemerintah daerah terus berkomitmen untuk menerapkan kebijakan tersebut di Kabupaten Tapin.
“Kami telah mencapai target penurunan stunting nasional sebesar 14 persen dan kini turun menjadi 12,75 persen. Ini adalah hasil kerja keras kami,” katanya.
Untuk diketahui bahwa pemerintah daerah telah mengalokasikan anggaran lebih dari 44 miliar rupiah untuk berbagai program penanganan stunting.
“Anggaran tersebut digunakan untuk pelaksanaan berbagai inisiatif, termasuk pemberian makan tambahan, penyediaan makanan bayi dan anak, serta pengawasan pemberian tablet tambah darah untuk ibu hamil,” sebutnya.
Pemerintah daerah berharap dengan alokasi anggaran yang besar ini, mereka dapat mengoptimalkan penanganan stunting di Kabupaten Tapin.
“Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus berupaya menurunkan angka stunting hingga mencapai target 10% ke depan, hal itu memastikan semua anak di Kabupaten Tapin tumbuh sehat dan bebas dari risiko stunting,” tutupnya. (abd/rel/K-6)