Pemkab Tapin Terima Insentif Fiskal 12 Miliar Rupiah

Rantau, Kalimantanpost.com –  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapin menerima insentif fiskal sebesar 12 miliar rupiah untuk tahun 2024 dari pemerintah pusat.

Hal itu terungkap saat Penjabat Bupati Tapin menghadiri Rakornas Percepatan Penurunan Stunting di Jakarta Baru baru tadi.

Insentif ini diberikan sebagai bentuk apresiasi dari pemerintah pusat atas kinerja daerah dalam penurunan kemiskinan ekstrem dan percepatan penyerapan anggaran.

Penjabat Bupati Tapin, Muhammad Syarifuddin, menjelaskan bahwa insentif fiskal ini terbagi dalam dua komponen utama yakni untuk percepatan penurunan kemiskinan ekstrem dan percepatan penyerapan anggaran daerah.

“Dari total 12 miliar rupiah, sebesar 6,4 miliar rupiah diberikan untuk program penurunan kemiskinan ekstrem, sedangkan 5,9 miliar rupiah dialokasikan untuk mendukung percepatan penyerapan anggaran,” ungkap Syarifuddin.

Untuk diketahui bahwa diberikan isentref dana fiskal ini bahwa kinerja Pemkab Tapin dalam penurunan kemiskinan ekstrem sangat memuaskan, dengan berhasil mengurangi jumlah keluarga miskin ekstrem sebanyak 265 kepala keluarga pada tahun 2024.

Selain itu, Pemkab Tapin juga mencapai penyerapan anggaran sebesar Rp1.211.868.806.919,59 atau sekitar 46,07 persen dari total anggaran yang direncanakan.

Syarifuddin menambahkan bahwa insentif fiskal ini merupakan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang diberikan kepada daerah berdasarkan pencapaian kinerja dalam bidang tertentu. 

“Insentif ini diberikan sebagai bentuk penghargaan atas perbaikan kinerja dalam tata kelola keuangan daerah, pelayanan umum pemerintahan, dan pelayanan dasar yang mendukung kebijakan strategis nasional,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian ini. “Alhamdulillah, kinerja Kabupaten Tapin dalam penurunan kemiskinan ekstrem dan penyerapan anggaran telah memenuhi harapan pemerintah pusat. Kami berharap dengan adanya tambahan anggaran ini, kasus kemiskinan ekstrem di Kabupaten Tapin dapat teratasi dengan lebih baik dan maksimal,” tutup Syarifuddin. (abd/K-6)