Oleh : CAKRAWALA BINTANG
Roda kehidupan terus berputar, seperti roda pedati, kadang di atas kemudian di bawah. Kemarin jadi orang kaya, hari ini orang miskin dan tak mampu. Padahal hal itu berlaku bagi setiap orang. Namun mereka yang memang menguasai hukum kejahatan dan kesesatan, hukum kekayaan dan kemiskinan, masalah mulia dan hina akan mengerti bagaimana semestinya seseorang itu bersikap dalam setiap posisi kehidupan. Seperti layaknya permainan catur, terus menang, namun adakalanya harus posisi yang tidak menang terus, namun posisi pertengahan alias remis. Maka remis itu kalah separoh. Berusaha untuk tidak jatuh atau berada pada posisi nol atau kalah. Begitulah idealnya seharusnya, maka manusia mengerti jika hukum atau syariat itu sebenarnya menguntungkan demi keadilan.
Itu juga berlaku untuk kehidupan akhirat, jika hari ini kaya, boleh jadi akhirat akan miskin, begitu juga boleh jadi hari ini mulia di akhirat akan terhina. Maka oleh karena itu sebenarnya sifat Allah, asma Allah, serta kegagahan Allah, serta prilakuNya, dimana manusia semakin mengenalNya, ilmu itu adalah ilmu abadi. Artinya keilmuan yang dapat dibawa sampai kapanpun, however and whenever. Maka semoga stiap orang yang mengerti akan itu, bisa menjaga stabilitas kehidupannya, akan menjaga kemenangan, kekalahan hanya separuh alias remis, kemudian jangan sampai ke titik rendah dan tidak bermanfaat atau kalah.
Kelemahan manusia adalah khilaf dan lupa. Khilaf terjadi karena manusia yang mana nafsunya ingin mencapai titik tertinggi, atau harus menang. Apalagi jika iblis dan setan tahu jika seseorang itu masuk pada dimensi khilaf karena lupa, maka jurus iblis dan setan selanjutnya akan mengikutinya. Maka terbuailah manusia itu pada dimensi-dimensi harapan palsu. Oleh karena itu dakwah harus setiap hari dilakukan, bahkan menjadi per detik, per detik yang diperebutkan oleh para malaikat penjaga dengan berlawanan setan yang perusak, terus berlangsung. Apakah terlihat oleh manusia ataupun tidak terlihat, karena itu iman kepada para malaikat juga penting dan sering harus pula dihayati. Karena para malaikat yang menjaga manusia akan selalu siap mengikuti perintah nurani manusia yang benar. Namun juga jika nurani manusia telah direbut setan yang tekutuk, maka para malaikat penjaga juga tidak berdaya.
Di dalam arti yang sebenarnya sering berulang adalah, jika manusia menguasai dan mengenal dirinya sendiri, niscaya akan mengenal Tuhannya. Justru di dalam tubuh dan pikiran manusia itulah banyak mengenal makna yang sesungguhnya akan Sifat Allah, Asma serta kegagahan dan prilaku Allah SWT. Telah diturunkan agama Islam, serta nabiNya, serta para malaikatNya, hakikatnya semua itu dengan tujuan akan mempelajari yang namanya “Siapa Allah”.
Jadi dengan demikian dengan umur yang sudah sekian ini, sekarang ini, sejauh mana pengenalan seseorang pada Khaliqnya? Telah terjadi kerusakan di daratan dan di lautan, telah terjadi pelanggaran hukum dan rusaknya hukum seperti kain yang benang-benangnya telah terurai, telah terjadi musibah kematian yang sangat tidak dimengerti penyebabnya,adanya fitnah dan ujian kehidupan melanda setiap orang,sudahkah manusia mengenal Tuhannya? Ataukah masih buta mati hati ini, serta pernahkah bertanya pada diri sendiri. Jika arti hidup dan kehidupan, dimana ada seseorang itu, untuk apa seseorang itu diciptakan? Kemudian setelah itu dimengerti, apa selanjutnya yang harus dilakukan? Sudahkan semua itu juga merupakan informasi yang berlu untuk diajarkan pada yang lain.