BANJARBARU, Kalimantanpost.com – Direktur Riset Trust Indonesia, Ahmad Fadhli, memprediksi pemilihan walikota Banjarbaru akan menghadirkan kotak kosong. Artinya hanya satu pasangan calon yang bakal maju (tunggal).
Menurut Fadhli sang petahana Aditya Mufti Arifin terancam gagal maju pilwali Banjarbaru. Sebab, dari pantauan pihaknya Aditya berpasangan dengan mantan Sekda Banjarbaru ini belum memiliki tiket pencalonan yang pasti.
“Petahana Aditya Mufti Arifin terancam tidak dapat maju sebagai bakal calon Walikota Banjarbaru. Sebab, ia hampir pasti belum memiliki tiket,” tegasnya, kepada awak media, Minggu (4/8/2024).
Fadhli mengimbau agar incumbent secepatnya memenuhi syarat dukungan partai politik. Mengingat masa pendaftaran pasangan calon kepala daerah akan mulai pada 27 – 29 Agustus 2024.
“Petahana tentu tidak lupa dengan syarat pencalonan 20 persen dukungan partai politik atau sekitar 6 kursi partai politik. Jika syarat tersebut belum juga terpenuhi, maka praktis tidak bisa mengikuti Pilkada,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Kalsel, Arief Rahman Hakim membantah soal Aditya tidak dapat berlayar pada perhelatan Pilkada Banjarbaru.
“Sejauh ini kami sudah memenuhi syarat parpol koalisi antara PPP-PKB dan kita pun sudah menerima SK untuk pencalonan Pak Aditya di kedua partai,” ungkapnya kepada Kalselmaju.com melalui pesan WhatsApp, Senin (5/8/2024).
Dengan SK PPP dan PKB yang memiliki masing-masing tiga kursi parlemen Banjarbaru, Adit sudah memenuhi syarat ambang batas pencalonan 20% atau minimal enam kursi DPRD.
Selain itu, Arief juga mengatakan, saat ini masih menjalin komunikasi partai politik lain untuk pengusungan Aditya.
“Untuk partai lain kami juga masih menjalin komunikasi agar bisa bersama-sama karena kita sama-sama memiliki tujuan untuk kepentingan dan kemajuan kota Banjarbaru dan kesejahteraan Masyarakat Kota Banjarbaru,” pungkasnya.
Sementara Bakal Calon Walikota Banjarbaru Erna Lisa Halaby sudah menerima surat mandat dari Partai Gerindra dan PAN yang meraih empat dan tiga kursi legislatif, dan kabarnya Lisa Halaby bakal memboyong koalisi besar dalam pencalonannya.
Sehingga hampir pasti, selain Gerindra dan PAN, Lisa juga akan mengantongi SK dukungan dari Partai Golkar, Demokrat, PKS, Nasdem dan PDI Perjuangan.(mns/KPO-1)