BANJAR, Kalimantanpost.com – Jelang Pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada 27 Nopember mendatang, masyarakat punya peran penting untuk ikut mengawasi gelaran pesta demokrasi. Sebab, pengawasan bukan hanya tertuju pada kontestan, tapi juga penyelenggara Pilkada.
Hal tersebut diungkapkan Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan (UNUKASE) H. Abrani Sulaiman, saat sosialisasi Bawaslu Kalsel Goes to Campus Series 5 di Gedung Dakwah Unukase, Rabu (18/9/2024).
“Sebagai masyarakat, kita bukan hanya mengawasi peserta pemilu, tapi juga mengawasi KPU, DKPP, dan Bawaslu. Jadi yang perlu diingat, pengawas juga harus diawasi masyakat, khususnya mahasiswa,” katanya.
Abrani mengakui, untuk turut menjadi pengawas partisipatif memang tak mudah. Menurutnya, masyarakat perlu punya keberanian. Terlebih, jika harus melaporkan dugaan pelanggaran yang dilakukan kontestan maupun penyelenggara pemilu.
Di sisi lain, Abrani mengingatkan mahasiswa yang akan menjadi pengawas partisipatif, perlu mengetahui aturan- aturan dalam Pilkada Serentak 2024.
“Penting untuk diketahui mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh peserta maupun penyelenggara,” ujarnya.
Sementara Bawaslu Kalsel Goes to Campus Series 5 diikuti mahasiswa dari tiga kampus, yaitu Unukase, Universitas Borneo Lestari, dan Universitas Achmad Yani Banjarmasin.
Program bertajuk “Anak Muda Kawal Pilkada” ini diadakan oleh Bawaslu Kalsel untuk menumbuhkan semangat pengawasan partisipatif di kalangan mahasiswa.
Anak muda khususnya mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki peran penting dan strategis untuk menjaga marwah demokrasi.
“Diharapkan dengan keterlibatan mahasiswa dalam melakukan pengawasan partisipatif, Pilkada akan berlangsung bersih, jujur, adil, transparan dan tidak dikotori politik uang,” pungkas Abrani. (fin/KPO-1)
Keterangan Foto : Open to Campus Bawaslu saat ke Unukase. (Kalimantanpost.com/Ifin)