BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Kendati belum ditemukan pasien positif Monkeyfox (Mpox) di Kota Banjarmasin atau di Kalimantan Selatan, RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Ulin telah melakukan langkah antisipasi.
Sebagai satu-satunya rumah sakit dengan Tipe A, RSUD Ulin telah menyiapkan satu buah lantai atau sekitar 20 buah ruang isolasi.
Ditemui di sela pemeriksaan paslon Bupati dan Walikota, Dirut RSUD Ulin, Dianuddin mengatakan kalau secara khusus tidak menyiapkan ruangan khusus untuk menampung suspek Mpox.
Namun, sebagai antisipasi, pihak rumah sakit menyiapkan ruang isolasi yang ada, bekas ruangan isolasi dalam penanganan Covid 19 lalu.
Ruangan ini bakal diaktifkan kembali kalau terjadi peningkatan kasus Monkeyfox (Mfox).
Terlebih, ciri-ciri yang terkena Mfox kurang lebih sama dengan Covid 19 yang penanganannya kurang lebih sama namun ciri suspek mfox dengan tanda-tanda ruam di kulit seperti terkena cacar air.
“Kita tinggal men-switch ruangan yang ada kalau seandainya terjadi peningkatan kasus mpox yang luar biasa, kita tinggal menfungsikan kembali ruangan Covid 19 yang dulu” kata Dianuddin.
Dianuddin menambahkan RSUD Ulin memiliki keahlian, ruangan dan tenaga kesehatan yang lebih siap melihat dari pengalaman penanganan Covid 19.
Menurutnya pengalaman menangani Covid 19 sangat berharga karena kejadian yang sangat banyak dan lebih besar dari Mfox.
Perlu diketahui, kasus Suspek Monkeyfox pertama kali diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin.
“Suspek merupakan mahasiswa berumur 23 tahun warga Berangas, Barito Kuala (Batola)” kata Tabiun Huda lewat media sosial.
Namun, satu hari berselang, pasien dinilai negatif mfox atau hanya penyakit cacar biasa setelah dilakukan uji PCR (Polymerase chain reaction test).
PCR sendiri adalah prosedur pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari suatu bakteri atau virus. (mar/KPO-1)