Banjarmasin, Kalimantanpost.com – Memiliki produksi sampah mencapai 500 hingga 600 ton per hari menimbulkan masalah penampungan sampah akhir bagi Kota Banjarmasin.
TPA Basirih seluas 42 hektar di Jalan Gubernur Soebarjo kini kondisinya hampir penuh.
Sebe?umnya, Luas TPA Basirih seluas 39,5 Hektar dan mendapatkan penambahan luas 4 hektar di tahun 2023.
Namun, menghubungkan tempat penampungan baru ini tidak mudah karena diperlukan pembangunan jalan penghubung baru.
Anggaran pembangunan jalan yang disebut jalan kerja ini terdampak refocusing anggaran sehingga dipotong 50 persen dari 14 milyar rupiah menjadi 7 milyar rupiah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin, Alive Yoesfah Love mengatakan sekitar 3 pekan lagi jalan kerja ini dapat digunakan.
Hal ini tinggal menunggu keringnya pengecoran badan jalan sekitar 400 meter.
Sebelumnya, untuk memasuki lokasi TPA yang baru, truk sampah kesulitan karena badan jalan yang masih berupa tanah uruk.
“Harapannya dengan operasional jalan kerja ini, lokasi tambahan untuk TPA bisa segera digunakan” kata Alive Yoesfah Love.
Perlu diketahui, Kota Banjarmasin telah 2 kali gagal meraih Adipura pada tahun 2023 dan 2024.
Salah satu penyebab anjloknya penilaian Adipura adalah pengelolaan sampah di TPA Basirih, yang kondisinya bakal penuh dalam tempo sekitar 5 hingga 6 tahun lagi. (mar/K-3)
