BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalsel menggelar debat terbuka pertama pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel, Rabu (23/10) malam di Calamus Ballroom Hotel Rattan Inn Banjarmasin. Masing-masing paslon membawa simpatisan, yang sewaktu-waktu meneriakkan yel-yel.
Rangkaian debat dimulai dengan penyampaian visi misi dan program masing-masing paslon. Paslon no 1, H. Muhidin – Hasnuryadi Sulaiman (MH) berkesempatan terlebih dahulu menyampaikan visi misi dan program. MH nampak berbagi peran dalam menyampaikan materi. Muhidin bagian visi misi dan Hasnur bagian program prioritas. Saat menyampaikan program prioritas, Hasnur menitikberatkan akan membangun stadion bertaraf internasional.
“Insyaallah kalau diperkenankan namanya akan menjadi Barito Putera Internasional Stadion. Setuju?” ujar Hasnuryadi.
Selain itu, menurut Hasnur pihaknya juga mempunyai program prioritas lainnya yaitu pembangunan pesantren modern terpadu, mendorong paket A, B, dan C. Pembangunan Jembatan Pulau Laut dan pembangunan Pelabuhan Internasional Mekar Putih.
“Kemudian mendorong Bandara Syamsudin Noor kembali menjadi bandara internasional,” katanya.
Sementara itu, paslon no 2 Hj. Radatul Jannah dan HA. Rozanie Himawan Nugraha, menawarkan beberapa program unggulan. Yang paling menarik paslon ini menawarkan pinjaman tanpa bunga untuk UMKM. Acil Odah Rozanie menyampaikan tiga program dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pertama Program Pinjaman & Harga Murah (PROPIHAMU), yaitu bantuan pinjaman tanpa bunga untuk UMKM & penyediaan pupuk murah bagi petani serta BBM murah bagi nelayan. Kedua Program Peluang Kerja & Investasi (PROPELKERIN), yakni Menciptakan pluang kerja baru melalui inovasi dari desa hingga kota, dengan memperbanyak Balai Latihan Kerja (BLK) untuk menyiapkan tenaga kerja terampil yang siap kerja, mengundang investor dan mempermudah prosedur investasi di Banua. Terakhir Program Kesejahteraan Pegawai (PROKESTRAPEG), Meningkatkan kesejahteraan pegawai P3K & tenaga honorer sesuai UMP Kalsel.
“Membangun masyarakat banua yang kita cintai ini agar sejahtera dalam ungkapan yang paling sederhana menurut kami adalah tidak lapar, tidak sakit, tidak bodoh, tidak nganggur, dan bebas beribadah,” kata Acil Odah.
Ia menjabarkan maksud tidak lapar artinya harus punya program bantuan sosial langsung untuk memberi makan orang miskin. “Pemerintah pusat sudah mencanangkan program makan bergizi gratis. Kita tentu akan berpartisipasi menyukseskannya,” ujarnya.
Kemudian tidak sakit artinya menyiapkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh. Paslon ini menawarkan punya rumah sakit dan puskesmas yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat. “Kita perlu tenaga medis dan dokter yang siap melayani 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, dengan obat dan peralatan kesehatan yang memadai,” katanya.
Selanjutnya tidak bodoh, artinya harus belajar. Untuk belajar perlu sekolah, guru, kurikulum, dan segala peralatan penunjang kegiatan belajar mengajar. Paslon ini menawarkan pendidikan gratis biaya sekolah dan menyalurkan bantuan operasional sekolah (BOS).
Berikutnya tidak nganggur, artinya banyak lapangan kerja yang bisa menyerap seluruh angkatan kerja di Banua. Tidak nganggur artinya menyiapkan tenaga kerja terampil yang siap kerja.
“Bebas beribadah, artinya semua masyarakat bebas dalam melaksanakan ibadah sesuai dengan tuntunan syariat agama yang dianutnya masing-masing,” janjinya.(mns/KPO-3)