Banjarmasin, Kalimantanpost.com – Dinas Sosial Kota Banjarmasin memastikan program Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni) tetap berjalan walaupun ada pemotongan anggaran.
Sebelumnya, diawal Tahun 2024, Dinas Sosial menargetkan sebanyak 100 unit rumah yang masuk program Rutilahu, namun dampak pemotongan anggaran jumlah unitnya berkurang drastis menjadi 64 unit rumah.
Dari sisi anggaran berkurang hampir 40 persen dari 3 milyar rupiah lebih, turun menjadi sekirat 1,9 milyar rupiah lebih.
Namun, untuk anggaran perbaikan dan renovasi rumah tetap sebesar 30 juta rupiah per unit.
Untuk unit tersisa sebanyak 36 unit akan diupayakan menggunakan anggaran APBD Perubahan tahun 2024.
Ditemui usai Upacara Peringatan Sumpah Pemuda, Kepala Dinas Sosial Kota Banjarmasin, Nuryadi mengatakan secara usulan perbaikan dan renovasi rumah yang masuk ke Dinsos sangat banyak mencapai 300 unit rumah pada tahun lalu.
Namun setelah dilakukan verifikasi dan pengecekan yang benar-benar layak mendapatkan bantuan sebanyak 100 unit rumah.
Menurutnya, kesulitan dalam verifikasi ini adalah pembuktian unit rumah yang mendapatkan bantuan benar-benar milik sendiri atau pribadi dan bukannya milik orang lain.
Temuan petugas verifikasi sering menemukan rumah yang dibantu tidak memiliki bukti kepemilikan dan milik orang lain atau sebagai penyewa.
“Yang paling penting kepemilikan pribadi, jangan sampai kepemilikan orang lain setelah dibangun, kami betul-betul verifikasi kelapangan sesuai syarat yang ditetapkan” kata Nuryadi.
Sementara, untuk area rumah yang direnovasi dan diperbaiki tersebar merata di 5 Kecamatan di Kota Banjarmasin, Namun Jumlah Terbanyak berada di Kecamatan Banjarmasin Selatan dan Kecamatan Banjarmasin Utara. (mar/K-3)
