Balangan, Kalimantanpost.com – Untuk membangun generasi berencana (GenRe), Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (P3A P2KB PMD) Kabupaten Balangan mengadakan sosialisasi Pusat Informasi dan Konsultasi Remaja (PIK-R) Sekolah Tahun 2024, di Aula Dharma Setya DP3A P2KB PMD, Selasa (29/10/2024).
Sosialisasi ini bertujuan memberikan wadah bagi remaja untuk mendapatkan informasi, konsultasi, serta konseling tentang Program Generasi Berencana (GenRe), sebagai bentuk edukasi remaja dalam mempersiapkan kehidupan berkeluarga.
Program ini didukung oleh Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dengan fokus mengembangkan pemahaman akan hal-hal penting dalam kehidupan remaja dan masyarakat.
Selama acara, disampaikan pula bahaya yang ditimbulkan dari seks bebas, pernikahan dini, dan penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif). Materi ini penting agar remaja semakin memahami dampak negatif dari perilaku tersebut dan memiliki kesadaran untuk merencanakan masa depan dengan bijak.
Selain itu, ada empat topik utama yang dibahas dalam sosialisasi tersebut, yakni Kesehatan Reproduksi Remaja (TRIAD KRR) Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP), Pengembangan Keterampilan Hidup (Life Skills), dan Layanan Konseling.
JF Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Kabupaten Balangan, Ikhsana Nur Harfi, menjelaskan bahwa kegiatan ini berlangsung selama tiga hari. Pada hari pertama, dilaksanakan pembukaan sosialisasi bagi para guru, sementara pada hari Rabu dan Kamis, diadakan workshop untuk siswa dengan modul “KITA.”
“Kegiatan berlangsung selama tiga hari, dimulai dengan pembukaan sosialisasi bagi guru sekolah MA/SMA. Rabu dan Kamis akan diisi dengan workshop anak-anak menggunakan modul ‘KITA’. Modul ini nantinya menjadi persyaratan bagi peserta dalam mengikuti pemilihan Duta GenRe tahun 2025,” ujarnya.
Ikhsana mengharapkan melalui sosialisasi ini dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang pentingnya mengenal diri sendiri dan mengatasi permasalahan remaja.
“Semoga setiap sekolah memiliki PIK-R dan perwakilan remaja yang mampu menghindari hal-hal negatif, mengembangkan kemampuan diri secara optimal, serta mempersiapkan diri sebelum memasuki kehidupan pernikahan,”tambahnya. (rel/K-6)