Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
BanjarmasinKalsel

dr Meldy Sebut Usia Lansia Itu Hanya Angka, Tetap sehat, Mandiri dan Produktif

×

dr Meldy Sebut Usia Lansia Itu Hanya Angka, Tetap sehat, Mandiri dan Produktif

Sebarkan artikel ini
IMG 20241012 WA0014 e1728718799870
Pengurus dan anggota Persatuan Wredhatama Republik Indonesia (PWRI) Kota Banjarmasin berfoto bersama nara sumber usai kegiatan sosialisasi Sosialisasi Memelihara Kesehatan Lansia di Gedung BCA Banjarmasin Creatif Art Jl Km 4 Samping Fly Over Banjarmasin, Sabtu (12/10/2024). (Kalimantanpost.com/ful)

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Lansia di usia 60 tahun, 65 tahun, 70 tahun itu hanya angka, tapi jiwa harus tetap muda dan itu resep awet muda pada lansia.

“Saya sering sampaikan usia itu adalah hanya angka. Yang namanya lansia, aktivitas harus tetap seperti orang muda. Mau jalang-jalan, rekreasi, kemudian mau bekerja tetap boleh,” ujar dr Meldy Muzada Elfa, SpPD, K-Ger, Finasim MM, dokter spesialis penyakit dalam konsultan geriatri spesialis lansia dari Banjarmasin.

Baca Koran

Ditambahkannya dalam acara Sosialisasi Memelihara Kesehatan Lansia
yang diselenggarakan Persatuan Wredhatama Republik Indonesia (PWRI) Kota Banjarmasin di Gedung BCA Banjarmasin Creatif Art Jl Km 4 Samping Fly Over Banjarmasin, Sabtu (12/10/2024), tujuan diadakannya kegiatan ini bagaimana menjadi lansia yang sehat, mandiri dan produktif.

“Pensiun itu hanya disuatu pekerjaan, tetapi lansia itu harus mau bekerja atau mau berwirausaha lagi serta saling bantu membantu. Itu semuanya bisa dilakukan di usia lansia,” tegasnya.

Untuk menciptakan lansia yang sehat, mandiri dan produktif, lanjut Meldy, lansia itu harus memahami diri sendiri dalam hal ini memahami kesehatannya, bagaimana kegiatan sosial dan keagamaannya.

“Sehingga dengan memahami seperti itu, seseorang akan menjadi lansia yang mandiri, sehat dan produktif,” ucapnya.

Bagaimana caranya, lanjut Meldy, seorang lansia harus tahu kondisi kesehatannya, apakah dia punya penyakit seperti darah tinggi, kencing manis, paru dan sebagainya.

“Dengan mengetahui itu, dia akan berobat secara rutin,” tegasnya.

Dari status sosial, dia mengetahui apakah di rumah sendiri, beserta keluarga atau bersama cucunya, sehingga dapat berkreasi dengan sendiri. Misalnya untuk kehidupan sehari-hari. menyiapkan untuk mandi, tidur dan sebagainya.

“Bila bersama cucunya, maka dia menyiapkan dirinya bermain bersama cucunya,” ucapnya.

Baca Juga :  Langkah Pengabdian Berlanjut, Nuryanti Widyastuti Emban Amanah sebagai Pejabat Fungsional Ahli Utama Kementerian Hukum RI

Lalu lingkungannya seperti apa? Seorang harus lansia dapat bersosialisasi di masyarakat serta tetap mencukupi kegiatan-kegiatan misalnya berkebun.

“Itu semua, bila diramu akan menghasilkan lansia yang sehat, produktif dan mandiri,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Persatuan Wredhatama Republik Indonesia (PWRI) Kota Banjarmasin, H Hesly Junianto SH, MH mengatakan tujuan sosialisasi hari ini untuk memberikan pengetahuan, informasi kepada anggota PWRI bagi.mereka yang berminta tentang masalah kesehatan.

“Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan tiap bulan berbagai macam topik untuk menambah pengetahuan bagi ara pensiunan. Karena para pensiunan ini jangan sampai vakum terhadap informasi, terutama memelihara kesehatan mereka dan juga tentang hak maupun kewajiban seorang pensiunan itu apa,” ujar mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin ini,

Selain itu ada juga kegiatan pengajian setiap bulan dengan waktu yang berbeda-beda dilaksanakan.

“Paling penting lagi ingin menjadikan kita-kita ini pensiunan sebagai dikatakan orang yang paling baik itu bermanfaat kepada manusia lainnya,” ujarnya.

Sebenarnya, kata Hesly, masih banyak kegiatan lain yang dilaksanakan PWRI untuk memotivas dan memberikan semangat agar percaya diri seperti dikatakan tadi.

Apalagi, kata dia, yang terkait dengan kesehatan, karena keniscayaan bagi kita usia yang lanjut ini pasti mengalam sakit.

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dokter Meldy yang memberikan motivasi dan ilmu pengetahuan tentang memelihara kesehatan bagi lansia.

Peserta PWRI yang hadir mengikuti sosialisasi kali ini lebih 100 orang. Anggotanya berjumla 300-an. PWRI ini ada yang sifatnya ada stensil aktif dan fasif. Stensil aktif ini mereka yang aktif dikepengurusan, sedangkan yang fasif adalah anggota PWRI,” tandasnya.

Hesli mengimbau
kepad kawan-kawan yang sudah pensiun ASN tapi belum mendaftar menjadi anggota diimbau untuk dapat ikut kegiatan PWRI ini. (ful/KPO-3)

Iklan
Iklan