Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Space Iklan
OLAHRAGA

Ini Faktor Penyebab Kekalahan Timnas Indonesia Atas China

×

Ini Faktor Penyebab Kekalahan Timnas Indonesia Atas China

Sebarkan artikel ini
IMG 20241016 WA0037
Pemain Timnas Indonesia. (Kalimantanpost.com/laman PSSI)

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Di tengah rasa optimis pecinta sepakbola Tanah Air bisa mengalahkan China sebelum pertandingan, kejutan dibuat pelatih Tim nasional Indonesia, Shin Tae-yong dengan merotasi pemain.

Sandy Walsh yang di dua pertandingan sebelumnya melawan Australia dan Bahrain sebagai starter, tiba-tiba namanya menghilang. Malah pelatih asal Korea Selatan ini memasang anak emasnya, Asnawi Mangkulam sebagai starter di posisi tersebut.

Iklan

Di sayap kanan, Witan Sulaiman kembali dipercaya sejak menit awal. Malah, Eliano Reijnder yang baru bergabung dengan timnas Indonesia tidak ada namanya didaftarkan saat melawan China.

Padahal, posisi asli Eliano Reijnders sebagai pemain sayap dan saat dicoba main bek kanan melawan Bahrain cukup baik.

Tak dimainkannya Sandy Walsh dan Eliano dikhabarkan cedera, tapi dibantah manajer timnas, Eliano tak dipasang karena tidak sesuai skema.

Duet Asnawi – Witan yang sering mendribel bola berbuah ‘petaka’, bola bisa direbut pemain China. Beberapa kesalahan kedua membuat lini belakang yang ditempati center back, Mees Hilgers sering bekerja keras menahan gempuran pemain China.

Kondisi ini juga mempengaruhi keseimbangan lini belakang hingga banyak lobang untuk menutupi pergerakan Asnawi yang sering melakukan ‘blunder’, berdampak ‘gugupnya’ lini belakang hingga pemainainnnya seperti Jay Idzes, Calvin Verdonk dan lain-lain ikut melakukan kesalahan.

Lalu, Mees Hilgers yang bermain dengan kerja keras ekstra pun akhirnya cedera dan ditarik keluar digantikan Rizky Ridho.

Tak hanya memasang kedua pemain ini, Shin Tae-yong juga memindah posisi Calvin Verdonk yang biasanya menempati bek kiri menjadi center back kiri. Sebenarnya ada pilihan bagi Shin Tae-yong dengan absennya Jordi Amat dengan memasang Rizky Ridho di center back kanan dan menggeser Mees Hilgers center back tengah sedangkan Jay Idzes di kiri.

Baca Juga :  Shin Tae-yong Sebut China Punya Kualitas Bertahan Baik

Calvin Verdonk tetap di kiri untuk membantu serangan. Apalagi, saat melawan China ada skenario permainan berbeda dengan tampi ofensif, sehingga dibutuhkan bek kiri yang agresif seperti Verdonk dan memiliki umpan-umpan akurat ketimbang sebagai di center back kanan.

Kalau ingin membangku cadangkan Rizky Ridho karena sudah ada dua pemain lokal yang main, masih ada alternatif Nathan Tjoe-A-On di center back seperti bermain di U-23 atau Shayne Pattynama di posisi tersebut.

Spekulasi lain yang dibuat Shin Tae-yong dengan membangkucadangkan Thom Haye yang selama ini sebagai pengatur irama permainan Timnas maupun di klubnya di Liga Belanda dan lebih memilih Nathan Tjoe-A-On sebagai gelandang tengah berduet dengan Ivar Jenner.

Walau pun secara statistik dalam penguasaan bola, Indonesia unggul jauh 74 persen berbanding dengan 26 persen atas China, tapi serangan Indonesia tidak efesien dan lebih banyak berkutat di lini tengah. Ragnar Oratmangun dan Rafael Struick yang cukup apik melawan Bahrain, terlihat tak bisa berbuat banyak karena kurangnya suplai bola dari lini tengah maupun bek kiri dan dan kanan.

Eksperimen dilakukan Shin Tae-yong disaat pertandingan krusial untuk meraih poin penuh menjadi terbalik. Indonesia pun kalah 1-2 atas China dalam pertandingan, Selasa (15/10/2024) malam, sehingga target 4 poin dari PSSI dalam lawatan ke Bahrain dan China tak tercapai. Pasukan Garuda hanya mampu memenuhi target mencuri satu poin lawan Bahrain saat bermain imbang 2-2.

Coba-coba pemain dilakukan Shin Tae-yong dalam menangani Timnas Indonesia bukan sekali ini saja, tetapi sudah beberapa kali dilakukan dan hasilnya kurang maksimal. Untungnya, Shin Tae-yong selalu mendapat dewi fortuna hingga Timnas bisa lolos dari lubang jarum, baik di Piala Asia, putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2024 dan lain-lain.

Baca Juga :  Jerman Taklukkan Bosnia, Belanda Ditahan Hungaria di UEFA Nations League

Kali ini, Shin Tae-yong tak bisa lagi berharap timnas mendapat dewi beruntungan, mengingat persaingan sangat ketat di kualifikasi Piala Dunia Zona Asia. Melihat empat pertandingan yang baru meraih tiga poin dari tiga kali seri dan sekali kalah, untuk lolos otomatis langsung ke Piala Dunia cukup berat walau pun masih ada.

Pasalnya, di sisa pertandingan Indonesia akan menghadapi Jepang dua kali kandang dan tandang serta tandang melawan Australia serta tiga bermain kandang melawan Arab Saudi, Bahrain dan China.

Peluang Indonesia tinggal meraih peringkat 3 dan 4, itu pun dengan catatan menyapu bersih tiga pertandingan kandang melawan Arab Saudi, Bahrain dan China dan bisa mencuri poin menghadapi Jepang dan Australia.

Dilihat dari materi pemain sebanyak 13 diantaranya bermain di Liga Eropa tepatnya di Belgia, Inggris, Belanda, dan Italia sepertiJay Idzes (Venezia), Mees Hilgers (Twente), Calvin Verdonk (NEC Nijmegen), Shayne Pattynama (KAS Eupen), Sandy Walsh (KV Mechelen), Eliano Reijnders (PEC Zwolle), Thom Haye (Almere City), Nathan Tjoe-A-On (Swansea City), Ivar Jenner (Jong FC Utrecht), Ragnar Oratmangoen (FC Dender), Marselino Ferdinan (Oxford United), Elkan Baggott (Blackpool, Inggris) dan Justin Hubner (Wolves Inggris).

Lalu, ada dua lainnya yakni Rafael Struick (Brisbane Roar, Australia) dan kipet Maarten Paes (FC Dallas Liga Amerika Serikat).

Secara kualitas, Timnas Indonesia cukup mumpuni dan lebih unggul dibanding Arab Saudi, Bahrain dan China yang hanya mengandalkan pemain lokal saja.

Apalagi PSSI terus berupaya menambah pemain baru yang kualitasnya lebih baik lagi seperti Kebin Dick dan lain-lain untuk menambahkan kekuatan Indonesia.

Persoalan sekarang bagaimana pelatih Shin Tae-yong tak lagi mencoba-coba pemain maupun komposisi dan menyatukan pemain lama serta baru menjadi sebuah simetri permainan.

Baca Juga :  Cetak Tiga Gol ke Gawang Bolovia, Messi Tegaskan Belum Ada Rencana Pensiun

Kendala lain, Shin Tae-yong tidak bisa berbahasa Inggris sehingga kesulitan dalam memberikan instruksi, sehingga perlu penterjemah mengartikannya, sehingga tak sepenuhnya sesuai apa yang disampaikannya.

Belum lagi budaya orang Korsel berbeda dengan pemain Eropa. Ini juga menggangu dalam komunikasi. Contohnya, kasus Elkan Baggott yang tak pernah dipanggil lagi akibat mis komunikasi dengan pelatih dan ini mungkin akan terjadi juga dengan pemain keturunan lainnya. Masalah non teknis inilah yang akan berdampak terhadap timnas sendiri.

Usai pertandingan melawan China, evaluasi menyeluruh dilakukan guna menghadapi enam pertandingan sisa dengan harapan Timnas Indonesia minimal menempati peringkat ketiga dan keempat, sehingga bisa melanjutkan pertandingan dan membuka asa lolos ke Piala Dunia 2026. (Syaiful Anwar/KPO-3)

Ini jadwal Timnas Indonesia di kualifikasi Piala Dunia ronde 3

Kamis, 14 November 2024
Indonesia vs Jepang

  • Pukul 19.00 WIB

Selasa, 19 November 2024

  • Indonesia vs Arab Saudi
    Pukul 19.00

Kamis, 20 Maret 2025

  • Australia vs Indonesia
    Pukul 19.00 WIB

Selasa, 25 Maret 2025

  • Indonesia vs Bahrain
    Pukul 19.00 WIB

Kamis, 5 Juni 2025

  • Indonesia vs China
    Pukul 19.00 WIB

Selasa, 10 Juni 2025

  • Jepang vs Indonesia
    Pukul 01.00 WIB

Klasemen Sementara
Grup C

  1. Jepang 4 3 1 0 15-1 10
  2. Australia 4 1 2 1 4-3 5
  3. Arab S 4 1 2 1 3-4 5
  4. Bahrain 5 1 2 1 3-7 5
  5. Indonesia 4 0 3 1 4-5 3
  6. China 4 1 0 3 4-13 3

Iklan
Space Iklan
Iklan
Ucapan