Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Space Iklan

Space Iklan
Banjarmasin

Ini Tips dari JS Khairen Ingin Menjadi Penulis 10 Best Seller di Acara Meet & Greet Digelar Dispersip Kalsel

×

Ini Tips dari JS Khairen Ingin Menjadi Penulis 10 Best Seller di Acara Meet & Greet Digelar Dispersip Kalsel

Sebarkan artikel ini
IMG 20241024 WA0015 e1729749641856
Peserta meet & greet bersama Jombang Santani Khairen (J.S.Khairen) dilaksanakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan antri meminta tanda tangan penulis, Kamis (24/10/2024). (Kalimantanpost.com/ful)
Space Iklan

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Ratusan peserta sangat antusias menghadiri acara meet & greet bersama Jombang Santani Khairen (J.S.Khairen) dilaksanakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (24/10/2024).

Para peserta dalam sesi tanya jawab yang di ruang Aula Dispersip Provinsj Kalsel
Alamat Jalan Yani Km. 6.400 Banjarmasin cukup banyak mengacungkan tangan dan lebih banyak menanyakan teknis menulis yang bagus, memilih judul, latar belakang menjadi penulis dan lain-lain.

GBK

JS Khairen tidak langsung menjawab pertanyaan tentang teknis menulis tersebut dan meminta si penanya agar menulis cerita selama 15 menit dan membacakannya satu persatu.

Dalam dialog yang cukup hangat dan menarik tersebut diakhiri dengan tanda tangan di buku yang dibeli peserta karya JS Khairen.

Salah satu peserta, Elly mengatakan acara meet & greet bersama JS Khairen cukup seru dan menarik.

“Cara pemaparannya keren dan sesuai dengan gaya anak muda. Saya juga datang kesini ingin tahu siapa JS Khairen dan akhirnya saya suka dan membeli salah satu novelnya,” ucapnya.

JS Khairen sendiri mengatakan kalau ingin menjadi penulis dan bukunya 10 best seller dan terbaik syaratnya adalah rajin membaca dengan dikatakannya berulang-ulang, rajin menulis dan rajin melakukan riset.

“Banyak orang ingin menjadi penulis, tapi berpikir saja ingin menjadi penulis, namun benar-benar tidak penulis,” ucapnya.

Menurut Khairen, anak-anak Gen Z, pasangan muda serta orangtua yang baru punya anak SD dan SMP itu mereka ‘rakus’ membaca.

Kepala Dispersip Kalsel Hj Nurliani Dardie yang diwakili Pelaksana Tugas Sekretaris Adethia Hailina mengatakan
dipilihnya JS Khairen diacara meet & greet karena dalam tahun ini dirinya mendapat dua penghargaan di tahun 2024 ini sebagai penulis buku Islam terbaik kategori novel remaja dan Best Writer of the Year di ajang Indonesia International Book Fair (IIBF) 2024 diadakan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI).

Baca Juga :  Wamendag Soroti Penurunan Daya Beli Di Pasar Pandu

“Alhamdulillah, sewaktu Khairen diminta datang ke Banjarmasin, ternyata disela-sela kesibukannya bersedia,” tandasnya.

Selain itu, sasaran literasi Dispersip Kalsel utamanya adalah anak-anak dan remaja. “Dalam hal remaja inilah kita datangkan Khairen dengan harapan mereka banyak yang datang ke sini dan berkunjung ke perpustakaan. Apalagi ada acara meet & greet, karena sudah membaca bukunya dan mau ketemu penulisnya,” tegasnya.

Ditambahkan Adethia, pihaknya juga sangat senang diacara tadi, Khairen menyelipkan pesan-pesan seperti ayo membaca dalam sebulan minimal membaca dua buku, satu fiksi dan satu non fiksi.

“Pesan-pesan itu yang ingin kami sampaikan dari dinas perpustakaan melalui penulis-penulis yang ibarat dipandang oleh anak-anak remaja Kalsel,” tandasnya.

Jombang Santani Khairen adalah penulis kelahiran Padang yang produktif. Nama dan karya-karyanya populer di kalangan remaja hingga dewasa. Ia telah menerbitkan puluhan judul buku, baik yang bergenre fiksi maupun nonfiksi. Di antara karyanya yang terkenal adalah novel Melangkah (2020), Kado Terbaik (2022), dan Bungkam Suara (2023).

Karya lainnya, Karnoe (2013), Bunda Lisa (2014), 9 Keping Surat (2016), Rinduku Sederas Hujan Sore Itu (2017), 30 Paspor di Kelas Profesor (trilogi 2014-2016), Kami (Bukan) Sarjana Kertas (2019), Kami (Bukan) Jongos Berdasi (2019), Kami (Bukan) Generasi Bac*t (2020), Kami (Bukan) Fakir Asmara (2021),
Hal yang Tak Kau Bawa Pergi Saat Meninggalkanku (2022),
Sengketa Mayat (2022), Kami (Bukan) Kelas Menengah Ngehe.

Lulusan Manajemen Universitas Indonesia itu pertama kali menerbitkan karya pertama di 2013 lewat Karnoe: Sejarah Tak Tertulis di Balik Nama Besar. Novel ke-8 Kami (Bukan) Sarjana Kertas pun melejit dan berhasil menelurkan sekuel lainnya Kami (Bukan) Generasi Bac*t,Kami (Bukan) Jongos Berdasi dan Kami (Bukan) Fakir Asmara. (ful/KPO-3)

Baca Juga :  Hemat 100 M Dengan Pembatasan Perjadin

Iklan
Iklan