Banjarmasin, kalimantanpost.com – Kampus merupakan wadah dalam pengembangan ilmu pengetahuan serta memperkaya diri dalam pembelajaran bagi mahasiswa.
Dan salah satu peran pendukung adalah mengikuti organisasi-organisasi yang ada di kampus seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM),Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Himpunan Mahasiswa (Hima), maupun Organisasi Mahasiswa (Ormawa) lainnya. Namun seiring trend perkembangan organisasi tersebut mulai ditinggalkan oleh mahasiswa.
Untuk menjawab kondisional permasalahan tersebut Unit Penunjang Akademik Bimbingan dan Konseling (UPK BK) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menggelar workshop Optimalisasi Pengkaderan Anggota Organisasi di Era Disrupsi Bagi mahasiswaUniversitas Lambung Mangkurat.
Wakil Rektor III, Dr. H.M.Muhamad Rusmin Nuryadin, SE., M.Si mengungkapkan bahwa organisasi kemahasiswaan merupakan wadah penting bagi mahasiswa untuk mengembangkan softskill dan pengetahuan. Namun, saat ini, ada trend penurunan minat mahasiswa dalam berorganisasi yang patut diperhatikan.
“Beberapa faktor yang mempengaruhinya seperti enggan berpartisipasi dalam organisasi. mahasiswa lebih memilih fokus pada pencapaian nilai IPK tinggi. Mereka percaya bahwa berpartisipasi dalam organisasi dapat mengganggu jadwal kuliah, tugas, ujian, dan praktikum yang padat. Bagi mereka, kegiatan organisasi hanya akan memakan waktu dan energi yang sebaiknya diinvestasikan pada studi,serta banyak yang lainnya,” katanya.
Padahal kegiatan Ormawa adalah untuk merangsang dan mendukung pengembangan softskill mahasiswa melalui program-program yang mereka jalankan.
“Seperti berbagai kemampuan seperti, kepemimpinan, berbicara di depan publik, menyelesaikan masalah, kerja sama tim, hingga kemampuan yang berkaitan dengan aktivitas administratif,” ucapnya.
Senada dengan Kepala UPK BK ULM, Dr.Ririanti Rachmayanie Jamain,SPSi,M.Pd menjelaskan bahwa bergabung di ormawa kampus banyak keuntungan bagi mahasiswa seperti mendapatkan peluang kerja lebih luas, menambah relasi, mengasah soft skill, mengembangkan jiwa kepemimpinan dan lain sebagainya.
“Dalam organisasi akan mendapatkan hal yang tanpa disadari seperti skill team work, hard skill dan soft skill dan itu mengasah potensi bagi mahasiswa,” ujarnya.
Ormawa juga memberikan kesempatan pengembangan diri minat dan bakat yang dimiliki.
“Namun demikian ormawa juga harus mampu menunjukan keunggulan organisasinya, hingga menarik minat para mahasiswa untuk memasukinya,” ucapnya.
Riri juga berharap dengan workshop tersebut dapat mengembangkan ormawa kampus yang merupakan salah satu wadah untuk belajar dan juga mengembangkan dasar-dasar kepemimpinan.
Sementara pembicara workshop disampaikan oleh Prof.Dr Parmin,S.Pd, M.Pd, dimana Ormawa memiliki peranan penting di kampus guna meningkatkan soft skill mahasiswa namun keberadaan mereka juga harus diperhatikan seperti mendapatkan pendanaan, pendampingan dalam berjalannya organisasi. (fin/KPO-1)