Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Pengangguran Terbuka di Banjarmasin Makin Memprihatinkan

×

Pengangguran Terbuka di Banjarmasin Makin Memprihatinkan

Sebarkan artikel ini
Hal 10 1 KLm Mathari
Mathari

Tingginya jumlah pengangguran terbuka terutama lulusan sarjana bukan berarti karena peluang kerja para sarjana tertutup, namun kesempatan dan peluang yang ada sangat kompetitif dan terbatas

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Pemko Banjarmasin dalam beberapa tahun kedepan akan semakin syarat dengan segudang permasalahan. Diantara sekian permasalahan itu paling krusial adalah soal pengentasan kemiskinan dan meningkatnya jumlah pengangguran.

Kalimantan Post

Kendati tingkat pendidikan masyarakat bergelar sarjana tahun demi tahun terus meningkat drastis. Namun para intelektual ini belum tentu mendapatkan jaminan lapangan pekerjaan secara layak.

‘’Menyadari hal demikian dibutuhkan kesiapan Pemko Banjarmasin mengatasi persoalan tersebut. Salah satu program yang mungkin bisa dilaksanakan adalah dengan mengembangkan wirausaha produktif,’’ kata Wakil Ketua DPRD Banjarmasin Mathari.

Menurutnya kepada {KP} Senin (14/10/2024, di tengah persaingan yang begitu ketat saat ini para lulusan perguruan tinggi tak dapat lagi hanya mengandalkan ijazah untuk mencari kerja. Sebaliknya, harus memiliki kompetensi dan keterampilan kerja agar terserap pasar kerja dengan cepat.

Mathari mengemukakan berdasarkan data tahun 2024 ini di Banjarmasin Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) lebih 10.000 ribu atau mencapai 4,3 persen dari jumlah penduduk.

Dari jumlah itu sebagian besar berlatar belakang pengangguran intelektual dengan status pendidikan sarjana.

Angka itu ujarnya, jika diambil berdasarkan lulusan sarjana yang dilahirkan oleh PTN maupun PTS sekitar 4000 lebih sarjana setiap tahunnya.

‘’Sementara yang mendapatkan pekerjaan baik sektor formal maupun non formal diperkirakan lulusan sarjana yang dilahirkan oleh PTN atau PTS paling banyak berkisar 50 persen setiap tahunnya,’’ ujar unsur pimpinan dewan dari PKS ini.

Ia menilai, tingginya jumlah pengangguran terbuka terutama lulusan sarjana bukan berarti karena peluang kerja para sarjana tertutup, namun karena kesempatan dan peluang yang ada sangat kompetitif dan sangatlah terbatas.

Baca Juga :  "Menu Belasan Ribu Tak Mungkin Bergizi", Akademisi Poltekin Kritik Kebijakan MBG

Mathari berpendapat guna mempercepat penurunan angka pengangguran dan akan berdampak pada soal kemiskinan tersebut, Pemko Banjarmasin harus punya sejumlah program dan kebijakan strategis.

Seperti katanya melanjutkan , perlunya informasi dan layanan ketenagakerjaan, peningkatan keterampilan dan kapasitas angkatan kerja, pengembangan UMKM dan kewirausahaan.

Jelasnya, Pemko Banjarmasin haruslah terus berusaha untuk menekan pengangguran, termasuk pengangguran intelektual intelektual yang penyerapan kerjanya sangat rendah karena lapangan kerja yang tersedia tak akan mampu menampung seluruh lulusan perguruan tinggi.

“Apalagi bagi mereka yang minim memiliki keahlian dan keterampilan kerja,” kata Mathari.

Menurutnya, berdasarkan data BPS Kota masalah pengangguran paling banyak terdapat di Kota Banjarmasin.

Lebih jauh ia mengatakan, tingkat pengangguran terbuka adalah tidak sebandingnya persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja.

Sebelumnya beberapa waktu lalu Walikota Banjarmasin Ibnu Sina juga mengakui, bahwa masalah pengangguran mendesak segera untuk dicarikan solusi.

Menjawab sejumlah program dalam mengatasi permasalahan tersebut Ibnu Sina mengatakan, Pemko Banjarmasin sudah melaksanakan sejumlah program diantaranya memberikan bantuan dan kesempatan kepada warga untuk mengikuti program wirausaha baru (WUB)

Walikota mengemukakan, para pencari kerja di Kota Banjarmasin kebanyakan lulusan sarjana, baik lulusan D3 dan S1. Sedangkan, untuk lulusan SMA sederajat juga cukup lumayan banyak. (nid/K-3)

Iklan
Iklan