Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Kalsel

Peresmian Persemaian Lianganggang Bersama Menteri LHK dan Adaro

×

Peresmian Persemaian Lianganggang Bersama Menteri LHK dan Adaro

Sebarkan artikel ini
IMG 20241015 WA0004 e1728953939149
Menteri LHK, Siti Nurbaya bersama Presdir PT Adaro Energy Indonesia Tbk, Garibaldi Thohir atau Boy Thohir, Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali dan perwakilan dari Norwegia. (Kalimantanpost.com/Devi)

BANJARBARU, Kalimantanpost.com – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, didampingi Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (Adaro), Garibaldi Thohir atau Boy Thohir, meresmikan Persemaian Liang Anggang (PLA) di Kawasan Hutan Lindung, Kelurahan Landasan Ulin, Banjarbaru, Sabtu (12/10/2024).

Dengan peresmian PLA menjadi salah satu dari empat persemaian skala besar lainnya di Indonesia yakni di Mandalika, Labuan Bajo, Likupang, dan Toba.

Baca Koran

Persemaian Liang Anggang berdiri di atas lahan seluas 14 hektar dengan areal produksi mencapai 6,6 hektar, mampu memproduksi hingga 10 juta bibit pohon per tahun, yang meliputi bibit kayu-kayuan, hasil hutan bukan kayu (HHBK), serta tanaman endemik dan estetik.

Bibit-bibit tersebut akan didistribusikan ke berbagai lahan kritis di seluruh Indonesia sebagai bagian dari program rehabilitasi lahan.

Boy Thohir, menekankan PLA menjadi bagian dari komitmen Adaro untuk berkontribusi dalam pemulihan lingkungan, terutama di Kalimantan.

“Sebagai perusahaan tambang, kami merasa memiliki kewajiban untuk memberikan kontribusi balik kepada bumi Kalimantan. Persemaian ini merupakan salah satu upaya kami untuk mendukung instruksi presiden dalam membangun persemaian skala besar guna memperbaiki ekosistem,” ujarnya.

PLA merupakan hasil kolaborasi antara Adaro, Kementerian LHK, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui skema Public Private Partnership. Proyek ini didanai dengan total anggaran sebesar Rp 154 miliar, di mana Adaro menyumbang Rp 120 miliar untuk pembangunan sarana utama dan pendukung. Sementara itu, Kementerian PUPR memberikan Rp 19,2 miliar untuk sarana pemenuhan air baku, Kementerian LHK sebesar Rp 11 miliar untuk operasional dan pembibitan, serta dukungan dari Norwegia sebesar Rp 3,8 miliar.

Dalam pembangunannya, Adaro membangun sarana utama persemaian, seperti rumah produksi bibit, rumah induk tanaman, rumah germinasi, serta area terbuka untuk pemeliharaan bibit. Fasilitas ini juga dilengkapi dengan mesin pengisi media tanam otomatis dan sistem penyiraman otomatis untuk meningkatkan efisiensi operasional.

Baca Juga :  Jumlah Konsumsi Ikan di Kalsel Turun

Kemudian, Menteri LHK Siti Nurbaya, menegaskan pentingnya mitigasi perubahan iklim melalui rehabilitasi lingkungan. “Persemaian ini merupakan bagian dari kerja aksi mitigasi iklim dan pemulihan kualitas lingkungan hidup,” ujarnya

Dan itu sejalan dengan komitmen Indonesia dalam mencapai target FOLU Net Sink 2030, yaitu menurunkan emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya.

Menurut Siti, pembangunan persemaian besar-besaran di berbagai wilayah Indonesia diharapkan dapat mempercepat rehabilitasi hutan dan lahan yang rusak, sekaligus meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menanam pohon dalam menjaga ekosistem.

Selain memberikan manfaat lingkungan yang besar, Persemaian Liang Anggang diharapkan dapat menjadi pendorong ekonomi bagi masyarakat sekitar. Dengan meningkatnya produksi bibit dan peran PLA dalam rehabilitasi lahan kritis, masyarakat akan dilibatkan dalam berbagai kegiatan terkait, mulai dari pembibitan hingga penanaman di lapangan.

Boy Thohir juga menambahkan Adaro akan terus memantau operasional PLA untuk memastikan bahwa program rehabilitasi berjalan lancar dan sesuai target. “Kami akan memastikan bahwa semua program ini berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat,” tegasnya.

Peresmian persemaian ini menunjukkan kolaborasi nyata antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat internasional dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dan memperkuat komitmen Indonesia terhadap pelestarian alam.(dev/KPO-3)

Iklan
Iklan