BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Siapa yang tak mengenal sebuah karya dengan pola yang terdiri dari lingkaran-lingkaran yang disusun dengan ukuran dan jarak yang sama. Dan namanya tidak begitu asing di telinga.
Polkadot, sebuah titik titik bulat yang berpola diulang-ulang, dimana Istilah polkadot kemungkinan berasal dari popularitas tarian polka pada saat pola tersebut menjadi mode. Mesin pencetak motif polkadot ditemukan pada tahun 1840-an dan semakin populer sejak tahun 1900-an.
Jauh sebelum kita menyebutnya demikian, dan jauh sebelum kita meniru, mencetak, dan mengenakan motif polkadot, bintik-bintik yang menawan itu. Terinpirasi muncul pada sejumlah hewan dan tumbuhan.
Seperti bulu burung Guinea yang halus memiliki motif polkadot abu-abu yang lembut. Cheetah terkenal dengan bintik-bintiknya, seperti halnya kepik, anak rusa, kupu-kupu, katak tertentu, dan bahkan ikan pari.
Selain itu, begonia, jamur, dan bunga lili harimau mengenakan motif polkadot. Dan, tentu saja, langit malam yang berbintang adalah pola motif polkadot terbesar yang kita semua ketahui.
Tak hanya itu Polkadot juga dikaitkan lambangg kebahagian, kecerian atau sebuah lingkarang – lingkaran kehidupan yang mana satu dan yang lainnya memiliki kesamaan atau keterkaitan. (KPO-1)
Penulis : Muhammad Sayyidul Khudari (Mahasiswa Semester 5 Uniska Banjarmasin)