BARABAI, Kalimantanpost.com – Puluhan ribu jemaah yang hadir memadati acara Tablig Akbar Dr H Das’ad Latif Ph.D di Taman Dwi Warna Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Senin (7/10/2024). Jemaah yang hadir bukan dari HST saja juga dari kabupaten tetangga.
Acara tablig yang dimulai habis Isya diisi dengan lantunan syar’i dari Grup Habsyi Munsyid Muhibbin 232, lalu pembacaan ayat suci Al-Qur’an hingga sambutan dari ketua pelaksana dan acara puncak tausiah.
Ketua pelaksana kegiatan, Supriadi mengatakan, terselenggaranya tabligh akbar bersama ustaz Das’ad Latif ini sebagai wujud dari kecintaan masyarakat Bumi Murakata kepada ulama.
Pihaknya bersyukur, ustaz Das’ad Latif bisa meluangkan waktu di tengah jadwal yang padat untuk hadir dan mengisi tausiah kepada masyarakat HST.
Supriyadi juga mengatakan acara ini juga tak lepas dari peran dua tokoh, yakni Samsul Rizal dan Ustaz Gusti Rosyadi Elmi, dan para Habaib ulama, yang turut bersedia memfasilitasi kegiatan ini untuk memberi siraman rohani kepada masyarakat.
“Mudah-mudahan kita bisa mengambil hikmah dari tausiah Ustaz Das’ad Latif yang telah lama kita nantikan ini,” harapnya.
Kegiatan tersebut juga diisi menyanyikan bersama lagu Indonesia Raya sebagai wujud kecintaan tanah air.
Ustaz Das’ad Latif pun memulai tausiah dengan gaya khasnya bersuara lantang dan kadang kocak.
Usai mengisi tablig akbar di Taman Dwi Warna Barabai, ustadz Das’ad Latif berpesan agar masyarakat di Bumi Murakata menggunakan hak pilihnya pada 27 November 2024 mendatang.
Ia juga berharap jangan karena beda pilihan kalian berpecah belah, itu tidak boleh terjadi.
“Sebagai aktivis dakwah senang kalau calon kepala daerah menggelar kegiatan keagamaan seperti ini. Melalui kegiatan ini juga sarana sosilisasi, masyarakat melihat langsung calon kepala daerahnya,” katanya.
Menurutnya, acara mengumpulkan massa dengan menggelar pengajian merupakan pelaksanaan dari lagu Indonesia Raya, khususnya di bagian lirik, “Bangunlah jiwanya, bangunlah raganya”.
Dia juga berpesan kepada masyarakat di HST agar tidak menjadikan pilkada sebagai ajang bermusuh-musuhan. Pasangan calon harus dewasa menerima perbedaan. Begitu pula tim sukses, harus santai dalam menerima perbedaan.
Ustaz Das’ad Latif juga meminta seperti ASN, polisi, TNI, KPU serta Panwas harus bersikap adil untuk menegakkan aturan-aturan kepemiluan.
“Para pendakwah mengajak agar masyarakat berpartisipasi dalam Pilkada. Memberikan pendidikan politik dalam memilih calon pemimpin yang siddiq dan jauh lebih penting yang amanah,” imbuhnya.(ary/KPO-3)
