Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Kalsel

Tingkatkan Cadangan Karbon di Kalsel

×

Tingkatkan Cadangan Karbon di Kalsel

Sebarkan artikel ini
1 uatama 3 klm 9 cm dubes
POHON BANGGA - Duta Besar Norwegia untuk Indonesia dan Timor Leste, Rut Kruger Giverin, ikut mananam pohon mangga di lahan milik KTH Berkat Sulasih seluas di Desa Sungai Arfat, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Senin (14/10). (Ist)
Iklan

Dubes Norwegia Ikut Tanam Pohon di Sungai Arfat

Martapura, Kalimantanpost.com – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, didampingi Duta Besar Norwegia untuk Indonesia dan Timor Leste, Rut Kruger Giverin, mananam pohon mangga di lahan milik KTH Berkat Sulasih di Desa Sungai Arfat, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Senin (14/10).

Baca Koran

Tujuannya sebagai upaya meningkatkan cadangan karbon dan mengurangi dampak perubahan iklim.

Penanaman di lahan seluas 70 hektare dalam rangka Kunjungan Lapangan Lokasi Proyek FOLU-NC (RBC Phase 1) Tahun 2024, itu menanam 265 pohon-pohon jenis MPTS.

Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Fathimatuzzahra, menyampaikan bahwa Provinsi Kalsel merupakan salah satu Provinsi yang telah menyusun Dokumen Rencana Kerja Sub Nasional Indonesia’s FOLU Net Sink hingga 2030 untuk mendukung pencapaian target penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Indonesia.

Hal tersebut sebagaimana tertuang di dalam dokumen NDC kedua (Nationally Determined Contribution) adalah sebesar 31,89% dengan usaha sendiri dan 43,20% dengan bantuan internasional.

“Tahun 2024 melalui kegiatan Forest and Other Land Use Norwey Cotribution (FOLU-NC Phase 1) Provinsi Kalsel melakukan aksi mitigasi peningkatan Cadangan karbon berupa pembuatan Hutan Rakyat seluas 305 Ha pada 5 Kelompok tani Hutan (KTH), yaitu KTH Sepakat Baru, KTH Bumi Sejahtera, KTH Berkat Sulasih, KTH Ushuluddin dan KTH Dewa Subur,” tambah Fathimatuzzahra.

Ia mengatakan dalam menunjang kegiatan tersebut ditanam berbagai jenis tanaman produksi. Mulai dari karet okulasi, durian okulasi, rambutan okulasi, mangga okulasi, alpukat okulasi, langsat, cempedak, pampakin, petai, jengkol, kemiri, dan jambu mete.

Tanaman ditanam pada masing-masing Lokasi.

Yaitu KTH Sepakat Baru, Desa Tandilang, Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah seluas 52 Ha.

Baca Juga :  Perjuangan dan Inspirasi Hasyim Asy’ari Dituangkan Dalam Buku

KTH Bumi Sejahtera, Desa Pematang Danau, Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar seluas 105 Ha.

KTH Berkat Sulasih, Desa Sungai Arfat, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar seluas 70 Ha.

KTH Ushuluddin, Desa Sungai Jelai, Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut seluas 48 Ha.

KTH Dewa Subur, Desa Tanjung Dewa, Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanah Laut seluas 30 Ha.

“Semoga kegiatan yang kita laksanakan melalui kegiatan FOLU-NC Phase 1 dapat memberikan manfaat bagi perbaikan lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kalsel,’’ ujarnya.

Sementara itu, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, menyampaikan bahwa Pemprov Kalimantan Selatan merupakan salah satu Provinsi terbaik dalam pelaksanaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan.

Selain itu Menteri LHK mengajak masyarakat dan anggota KTH untuk berperan aktif dan berkomitmen merawat tanaman yang ditanam agar memberikan manfaat jangka panjang bagi ekosistem.

“Aksi nyata dalam konservasi hutan penting dilakukan dalam menghadapi perubahan iklim, dan penanaman pohon ini bagian integral dari upaya menjaga kelestarian hutan serta meningkatkan kualitas udara,” kata Siti Nurbaya.

Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar, menyampaikan Provinsi Kalsel, telah menyusun rencana kerja program FOLU Netsink 2030 Sub Nasional yang selaras dengan gerakan Revolusi Hijau Kalsel. Selain itu juga telah menyiapkan segala perangkat yang dimungkinkan untuk mendukung penurunan target emisi gas rumah kaca nasional, hingga mencapai sebesar 140 juta ton CO2E pada tahun 2030.

“Kalsel berkomitmen, untuk tidak pernah berhenti pada prosesi menanam saja, tetapi dijaga dan di pemelihara secara berkelanjutan.

Sehingga hamparan lahan yang tandus dan gersang bisa kembali hijau dan memberikan manfaat dalam perbaikan kualitas lingkungan, menambah tutupan lahan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,’’ katanya. (mns/dev/K-2)

Iklan
Iklan