BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Dalam upaya meningkatkan kemampuan literasi anak usia dini, tim pengabdian masyarakat dari Universitas PGRI Kalimantan Banjarmasin Indonesia menggelar workshop bertajuk “Meningkatkan Kemampuan Literasi Anak Usia Dini Melalui Dongeng dan Buku Bacaan Bergambar Berbasis Kearifan Lokal.
Kegiatan ini dipimpin oleh Dr Kamariah, M.Pd, dengan anggota tim Dr Haswinda Harpriyanti, MPd, dan M Saufi, M.Pd ini ditujukan bagi pendidik PAUD yang ada di wilayah Kalimantan Selatan.
Menurut Dr Kamariah kegiatan ini tidak hanya memberikan teori, tetapi juga praktik mendongeng yang melibatkan kearifan lokal.
“Dari kegiatan ini hasilnya, para pendidik menunjukkan peningkatan kreativitas dan keterampilan dalam menyampaikan materi literasi yang interakti,” jelas Kamariah, Senin (7/10/2024).
Dikatakannya lagi, hal ini tentunya berimbas positif terhadap minat baca anak-anak, yang kini lebih aktif terlibat dalam kegiatan literasi di sekolah.
“Implementasi pojok baca di sekolah-sekolah juga berhasil menciptakan lingkungan yang mendukung keterlibatan anak-anak dalam literasi,” ujarnya.
Meski demikian, kembali Kamariah mengungkapkan kegiatan tentunya ada tantangan seperti keterbatasan sumber daya dan penyesuaian metode untuk anak dengan kebutuhan khusus sehingga perlu adnaya perhatian lebih lanjut.
“Jegiatan ini terbagi menjadi lima sesi, terdiri dari dua workshop dan tiga pendampingan,” tambahnya.
Dimana, Workshop pertama dilaksanakan pada 3 Agustus 2024 dan workshop kedua pada 20 Agustus 2024.
Selanjutnya, pendampingan pembuatan pojok baca pada bulan September 2024 dilakukan di tiga sekolah yakni TK Negeri Pembina Aluh-Aluh, PAUD Al-Fatah , dan TK Permai.
“Kegiatan ini diikuti 22 pendidik dari 22 PAUD berpartisipasi dalam program ini, yang dibiayai oleh Kemdikbudristek tahun anggaran 2024,” katanya.
Di tambahkan Dr. Haswinda Harpriyanti, M.Pd, Kegiatan ini tidak hanya memberikan teori, tetapi juga praktik mendongeng yang melibatkan kearifan lokal. Hasilnya, para pendidik menunjukkan peningkatan kreativitas dan keterampilan dalam menyampaikan materi literasi yang interaktif.
” Hal ini berimbas positif terhadap minat baca anak-anak, yang kini lebih aktif terlibat dalam kegiatan literasi di sekolah.
Secara keseluruhan, Haswinda menjelaskan program ini berhasil memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan literasi anak usia dini di Kecamatan Aluh-Aluh.
Rekomendasi untuk dukungan pemerintah serta evaluasi berkelanjutan diharapkan dapat memperkuat dampak positif dari kegiatan ini dalam jangka panjang. (yul/KPO-3)