BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Ramai dibicarakan di jagat dunia maya dalam beberapa hari terakhir, Aston Banua Hotel & Convention Center dikabarkan tutup permanen.
Di beberapa situs pencarian kamar hotel pun tertulis Hotel bintang 4 yang berlokasi di Jalan A. Yani KM 11,8 Kabupaten Banjar ini tutup permanen.
“Saat mau mem-booking-kan kamar hotel di Aston untuk seorang teman, dan membuka buka di www.booking.com, ternyata Aston Banua tidak bisa dilakukan booking dan ada tulisan tutup permanen,” ujar Zaki, warga Banjarmasin, Kamis (21/11/2024).
Sedangkan, saat menelusuri pencarian di traveloka, lanjutnya, Aston Banua Hotel & Convention Center sudah tidak tercantum lagi.
Dihimpun dari beberapa sumber, hotel yang dibuka pada tahun 2014 tersebut akan segera berganti nama menjadi Grand Tan Banjarmasin Hotel & Convention Center.
Pergantian manajemen dan nama atau rebranding sebuah hotel, sebenarnya merupakan sesuatu yang lumrah terjadi di bisnis perhotelan. Karena pada dasarnya, hubungan antara brand hotel dengan pemilik properti biasanya berupa kontrak dalam jangka waktu tertentu.
Dan biasanya, disebutkan dalam kontrak tersebut hanya ada dua pilihan dalam perjalanannya, yaitu dilanjutkan atau dihentikan. Pihak manajemen tentu mempunyai alasannya tersendiri terkait pilihan itu.
Di Kalimantan Selatan sendiri, Aston Banua Hotel bukanlah hotel pertama yang melakukan rebranding ini. Dalam beberapa tahun terakhir, ada beberapa hotel di Banjarmasin dan Banjarbaru yang sudah terlebih dahulu melakukannya.
Misalnya saja, Mercure Hotel Banjarmasin yang berubah menjadi Fugo Hotel. Kemudian, ada Golden Tulip Banjarmasin yang berubah menjadi Galaxy Hotel. Dan ada Best Western Banjarmasin yang berubah menjadi Best World Kindai Hotel. Sedangkan Hotel lainnya di Kota Banjarbaru, ada Grand Dafam Hotel yang berubah menjadi Grand Qin Hotel Banjarbaru.
Dari keempat perubahan tersebut terdapat satu kesamaan, yaitu semuanya beralih dari brand hotel chain internasional dan nasional ke brand hotel lokal yang dikelola langsung oleh pemilik properti.
Kabar tutupnya Aston Banua Banjarmasin Hotel & Convention Center juga menjadi perhatian dari Pemerintah Kabupaten Banjar.
Kepala Disnakertrans Kabupaten Banjar, Mahmudah, mengatakan bahwa informasi yang pihaknya terima, penutupan Aston Banua karena adanya pergantian kepemilikan.
“Untuk karyawannya dilaporkan ada yang resign. Sedangkan untuk Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sampai saat ini belum ada laporan PHK dari Aston yang disampaikan ke Disnaker,” jelas Mahmudah, kemarin.
Menurutnya, pihak Disnaker akan bersedia memfasilitasi, jika ada permintaan fasilitasi dari Karyawan terkena PHK.
“Tapi sejauh ini belum ada. Namun yang jelas jika ada Disnaker akan membantu memfasilitasinya,” imbuhnya. (Opq/KPO-1)