BANJARBARU, Kalimantanpost.com
Calon Walikota Banjarbaru, Hj Erna Lisa Halaby (ELH) pada Debat Pilkada 2024 menyoroti sejumlah isu penting, di salah satu hotel di Banjarbaru, Senin (11/11/2024) malam.
Diantaranya, kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta rencana pengembangan kawasan Aero City di Banjarbaru.
Lisa didampingi Calon Wakil Walikota Banjarbaru, Wartono memaparkan langkah-langkah mitigasi untuk mengurangi kekerasan terhadap perempuan dan anak. Ia menekankan pentingnya menciptakan kerukunan dan perdamaian dalam keluarga sebagai langkah pertama dalam menanggulangi kekerasan dalam rumah tangga.
“Untuk itu, SKPD yang memiliki pemangku kebijakan dapat melakukan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat,” kata Lisa.
Menurut Lisa, pencegahan kekerasan juga melibatkan pengaturan batasan-batasan seksual pada usia perkembangan anak. Hal ini dianggap penting untuk menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Banjarbaru. Ia berharap pendekatan ini dapat menjadi solusi jangka panjang dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi perempuan dan anak di kota ini.
Selain isu sosial, Lisa juga menyinggung rencana pengembangan Aero City, yang merupakan proyek ambisius yang digagas oleh almarhum Wali Kota Banjarbaru, Nazmi Adhani.
Lisa berkomitmen untuk melanjutkan dan mengembangkan kawasan ini dengan fokus pada pembangunan infrastruktur dan kawasan bisnis/industri yang dapat mendukung perekonomian daerah.
“Ke depannya, kawasan Aero City ini akan kita tumbuh kembangkan,” ujar Lisa.
Sementara itu, Ketua KPU Banjarbaru, Dahtiar, menjelaskan, debat Pilkada Banjarbaru hanya dilaksanakan satu kali, sesuai dengan peraturan yang berlaku. “Untuk satu pasangan calon, hanya satu kali debat, sedangkan jika ada lebih dari satu paslon, baru bisa diadakan lebih dari satu debat,” jelas Dahtiar.
Hal ini mengacu pada Peraturan KPU tentang Kampanye dan Petunjuk Teknis Nomor 1351 dari KPU RI.
Debat tersebut difokuskan pada penajaman visi dan misi pasangan calon tunggal, Lisa Halaby-Wartono.
Tim perumus debat yang terdiri dari tujuh orang menyusun pertanyaan seputar isu-isu kesehatan, ekonomi, dan sosial budaya. Dahtiar berharap masyarakat dapat menilai sendiri profil dan visi misi pasangan calon berdasarkan hasil debat tersebut.
“Profiling sudah cukup dari paslon, dan masyarakat bisa menilai hasil dari debat ini,” lanjut Dahtiar, seraya menegaskan bahwa tidak ada interaksi langsung dengan audiens selama debat berlangsung.
Hal ini dilakukan untuk menghindari pelanggaran pemilu, dengan kolom komentar siaran langsung yang juga dimatikan.
Dahtiar juga menyatakan bahwa hasil debat ini akan menjadi salah satu referensi bagi pemilih dalam menentukan pilihan mereka pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarbaru yang akan datang.
“Semoga masyarakat dapat melihat dan menilai secara objektif hasil dari debat ini sebagai bahan pertimbangan dalam memilih pemimpin mereka,” tutupnya. Dahtiarebat, Lisa Halaby didampingi oleh Ketua Tim Pemenangan Lisa-Wartono, Darmawan Jaya Setiawan, mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya debat tersebut.
Ia menyatakan bahwa dalam kesempatan itu, ia telah memaparkan visi dan misi Banjarbaru Emas yang menjadi program unggulan pasangan Lisa-Wartono.
“Kami sudah banyak menyampaikan visi misi dan program kami untuk Harapan Baru Banjarbaru,” ujar Lisa, menambahkan bahwa debat ini merupakan kesempatan untuk menyampaikan gagasan-gagasan yang akan memperbaiki Banjarbaru ke depan.
Debat Pilkada Banjarbaru yang berlangsung satu kali ini diharapkan dapat memberikan gambaran jelas mengenai visi dan program pasangan calon kepada masyarakat. (dev/KPO-4)