Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
EkonomiHEADLINE

Dorong Pelaku UMKM di Kalsel Lebih Berkembang

×

Dorong Pelaku UMKM di Kalsel Lebih Berkembang

Sebarkan artikel ini
IMG 20241126 WA0023 1 e1732627647359
foto bersama di acara publikasi kinerja Anggaran, Pendapatan, dan Belanja Negara (APBN) pada kegiatan Assets Liabilities Committee (ALCo) yang dilaksanakan di Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Selasa (26/11/2024). (Kalimantanpost.com/ful)

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Keberadaan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kalimantan Selatan (Kalsel) sempat menjadi perhatian dalam acara publikasi kinerja Anggaran, Pendapatan, dan Belanja Negara (APBN) pada kegiatan Assets Liabilities Committee (ALCo) yang dilaksanakan di Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Selasa (26/11/2024).

“Apa ya ciri khas oleh-oleh di Kalsel. Saya kesulitan mencarinya disini. Yang ada hanya amplang saja,” papar Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalsel, Rina Virawati.

Baca Koran

Sebenarnya, lanjut dia, ada makanan atau kuliner yang bisa dikembangkan disini seperti Kacang Jaruk serta Sambal Tiung dari Tapin dan lain-lain.

“Sayangnya, kemasannya kurang begitu menarik perlu didorong dibantu bagaimana bisa menarik. Begitu juga dalam pemasaran hasil olahan pelaku UMKM ini,” kata Rina.

Sebenarnya, kata Kejati, setiap instansi memiliki binaan pelaku UMKM. “Ayo, kita bersama-sama membina mereka secara bersama-sama,” tegasnya.

Keinginan Kejati Kalsel untuk membina, mendorong dan memasarkan pelaku UMKM di Banua mendapat dukungan penuh berbagai pihak, termasuk Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kalsel.

“Perlu adanya pusat packaging di Kalsel agar pelaku UMKM tak kesulitan untuk mengemas produk mereka hingga menarik,” ujar Kakanwil DJPb Kalsel Syafriadi.

Supaya terarah, lanjut dia, perlu ada koordinasi seluruh instansi terkait agar bisa lebih terarah dalam pembinaan pelaku UMKM.

Pasalnya, lanjut dia, setiap kantor pasti ada melakukan pembinaan terhadap pelaku UMKM.

Syafriadi menambahkan, UMKM itu bisa dilihat clusternya. Ada UMKM yang memang mereka cukup untuk dan puas memenuhi kebutuhan sehari-hari saja.

“Ada Acil-acil yang jualan bukanya dari pukul 06.00 Wita dan tutup pukul 10.00 Wita. Katanya sudah cukup buka usahanya sampai jam tersebut, keuntungan cukup buat makan saja dan tak ada keinginan berjualan sampai sore,” tandasnya.

Baca Juga :  Pelindo Sub Reg Kalimantan Hormati Proses Hukum Gugatan, Gandeng JPN untuk Pendampingan Hukum

Pola pikir seperti itu perlu dirubah, termasuk kemasan serta memenuhi kebutuhan konsumen.

“Semoga kedepannya kita bisa membantu pelaku UMKM di Kalsel bisa berkembang dan maju hingga meningkatkan perekonomian masyarakat,” pungkasnya. (ful/KPO-3)

Iklan
Iklan